Citizen Journalism
Pencinta Alam Dukung ESP untuk Pimpin Sumsel
PARA pecinta alam di Palembang lebih percaya Eddy Santana Putra untuk memimpin Sumatera Selatan ke depan. ESP dinilai bukan musuh lingkungan hidup.
Editor:
Soegeng Haryadi
PARA pecinta alam di Palembang lebih percaya Eddy Santana Putra (ESP) memimpin Sumatera Selatan ke depan. ESP dinilai bukan musuh lingkungan hidup.
“Dia bukan pemimpin yang rakus memiliki kebun karet, sawit, yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup. Termasuk industry yang terkait pengelolaan sumber daya alam lainnya,” kata Evran, seorang mahasiswa pecinta alam di Palembang, Sabtu (11/05/2013).
Dijelaskan Evran, perkebunan karet dan sawit yang ada di Sumatera Selatan ini jumlahnya sudah sangat banyak. “Mereka yang mengelolanya bukan lagi bertujuan buat hidup layak, tapi sudah berambisi memperkaya diri, menjadi miliuner. Mereka tidak peduli dampak bagi lingkungan hidup, termasuk masyarakatnya yang banyak kehilangan lahan,” katanya.
Dikatakan Evran, keberadaan industri perkebunan tetaplah dibutuhkan. Tetapi persyaratan jaminan lingkungan hidup, seperti AMDAL-nya, sangat tidak baik. Bahkan peruntukan lahan bagi industry itu banyak merugikan masyarakat.
“Karena tidak memiliki kepentingan pribadi dengan perkebunan sawit atau karet, jika ESP memimpin Sumsel, jelas lebih berpeluang diajak berdiskusi untuk membuat sebuah kebijakan yang tidak merugikan lingkungan hidup dan pelaku industry perkebunan,” ujarnya.
Selain itu, sejumlah anak Sungai Musi yang dulunya sudah menyempit atau tertimbun sampah sehingga menjadi dangkal, kini sudah banyak direvitalisasi, sehingga berfungsi kembali dan indah buat dinikmati.
ESP yang saat mahasiswa juga sering terlibat dalam berbagai kegiatan lingkungan hidup, dan selama memimpin Palembang banyak mendukung berbagai kegiatan ekspedisi Sungai Musi, termasuk saat ini memfasilitasi Ekspedisi Jukung ESP-Win, juga sangat percaya dengan anak muda yang lahir dari aktivis lingkungan hidup atau pecinta alam.
Contohnya Beni Hernedi, yang dipercayanya buat ikut Pilbup Musi Banyuasin, dan akhirnya terpilih menjadi wakil bupati kabupaten tersebut. Kini ESP pun mempercayai seorang mantan aktivis 98 dan juga pecinta alam Askolani buat mencalonkan diri sebagai pemimpin Kabupaten
Banyuasin.
Bagaimana protes masyarakat terkait pembangunan di lokasi rawa-rawa yang diduga mendorong banjir di Palembang? Menurut Evran, ESP telah mengeluarkan kebijakan khusus bagaimana membangun di lokasi rawa-rawa. “Mereka yang taat peraturan, saya kira tidak memberikan dampak negative bagi lingkungan hidup. Bukti lainnya, sejumlah pembangunan yang dinilai merugikan lingkungan atau tidak taat peraturan kini sudah memperbaiki diri akibat teguran dari pemerintah Palembang,” ujarnya.
Mengenai banjir, jelas Evran, itu lebih banyak disebabkan kiriman air dari wilayah huluan Sungai Musi, sebab air sudah tidak tertampung lagi akibat hutan sudah gundul akibat penambangan serta perkebunan yang tidak menyerap banyak air.
Dukungan para pecinta alam terhadap Eddy Santana Putra buat memimpin Sumsel periode 2013-2018 yang mencalonkan diri dengan nomor urut 1, dibuktikan dengan sebagian besar mereka terlibat sebagai relawan ESP-Win.
Pengirim:
TIM MEDIA ESP-WIN