Laporan HM Husin dari Tanah Suci
Satu Jemaah Asal Palembang Cuci Darah
Tercecernya tas besar milik jemaah tersebut sudah dilaporkan ke Sektor 5 Mekkah.
Penulis: Husin | Editor: Sudarwan
Tercecernya tas besar milik jemaah tersebut sudah dilaporkan ke Sektor 5 Mekkah.
"Ada dua tas besar jemaah haji yang sampai saat ini belum terima. Kami sudah laporkan dan belum ada informasi terbaru dari Sektor," kata Ketua Kloter 15 Palembang Saefuddin SAg kepada Sripoku.com.
Menurutnya, jemaah haji Kloter 15 ditempatkan terpisah di dua hotel, yakni di 533 dan 532 kawasan Jarwal. Begitu tiba di Mekkah, jemaah haji langsung umrah menuju Masjidil Haram, setelah itu baru masuk kamar dan mengurusi barang bawaan.
Soal tas besar yang belum diterima jemaah, Saefuddin nyakin tas tersebut tercecer dan sesuai prosedur sudah dilaporkan ke sektor. Dan tidak mungkin, kloter mencarinya mulai dari titik awal kedatangan.
"Kalau di hotel, sudah dilakukan pencarian tetapi tidak bertemu," katanya.
Sementara untuk kesehatan dan kondisi jemaah haji Kloter 15, secara umum dilaporkan sehat dan Tim Kesehatan Kloter yang dipandu dr Agus Patmono SpPD sudah membuka posko kesehatan. Bahkan, satu jemaah haji yang dirujuk ke Rumah Sakit Annur, Mekkah untuk menjalani cuci darah karena sakit bawaan dari Palembang.
Terkait koper yang hilang, Kloter 4 juga mengalami hal serupa saat bergerak dari Madinah menuju Mekkah.
Dimana ada tiga jemaah yang belum dapat koper selama tiga hari. Namun, barang yang tercecer ditemukan petugas daker dan kini sudah diterima pemilik barang.
"Tadinya, pemilik tas sempat cemas dan protes. Tapi alhamdulillah, semua baik dan barang ditemukan," kata Ketua Kloter 4 Palembang Napiqurahman.
Salat di Jalan
Sementara suasana salat jumat di Masjidilharam kemarin, sepertinya masjid tersebut tidak mampu lagi menampung jemaah. Pasalnya, sejak pukul 10.30 Waktu Arab Saudi (WAS) semua pintu masuk masjid dijaga polisi dan tentara kerajaan Arab Saudi karena di space ruangan di masjid sudah padat.
Kontan saja, jutaan umat Islam harus salat di pelataran masjid di bawah terik matahari dengan suhu 43 derajat Celsius. Selain itu, pelataran mall dan jalan dipakai untuk salat jumat.
"Kami salat di jalan raya karena masjid dan halaman sudah penuh," kata Iwan, anggota Kloter 10 Palembang.