Laporan HM Husin dari Tanah Suci

Jemaah Haji Di-Sweeping

Hal ini dilakukan PPHI Sektor 6 Mekkah yang dipimpin langsung Kepala Sektor Mahadi Iman dan stafnya, Senin (8/10), di Hotel Alfirdaus Taisir.

Penulis: Husin | Editor: Sudarwan
Jemaah Haji Di-Sweeping - SWIPING.JPG
SRIPOKU.COM/HM HUSIN
Petugas Sektor 6. Mekkah melakukan sweeping ke kamar jemaah haji untuk melacak koper bawaan jemaah yang belum diterima.
MEKKAH, SRIPO - Tugas Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) Arab Saudi, khususnya di Sektor 6 Mekkah tidak sebatas menyambut kedatangan jemaah dan penempatan di kamar hotel, tetapi juga ikut mencari tas (koper) atau barang bawaan jemaah yang hilang.

Hal ini dilakukan PPHI Sektor 6 Mekkah yang dipimpin langsung Kepala Sektor Mahadi Iman dan stafnya, Senin (8/10), di Hotel Alfirdaus Taisir.

Mereka menyisir (sweeping) setiap kamar jemaah haji lantaran adanya tas koper jemaah haji yang belum dikembalikan selama tiga hari, sejak masuk Mekkah.

"Kami lakukan pengecekan dari kamar ke kamar karena mungkin saja ada koper yang terbawa oleh kloter lain," kata Kepala Sektor 6 Mekkah, H Mahadi Iman.

Dikatakan, pemeriksaan dilakukan karena ada jemaah yang melapor kehilangan barang. Bahkan, beberapa diantara jemaah yang tidak terima dan terkesan "mendikte" petugas sektor.

Tidak hanya itu, Ketua Rombongan (Karom) dan Ketua Regu (Karu) bahkan petugas kloter dituding tidak bekerja dan diancam kejadian tersebut akan dilaporkan ke bupati.

Mendengar semua ocehan jemaah tersebut, petugas sektor hanya tersenyum dan minta bersabar karena barang bawaan jemaah haji tidak akan hilang. "Barangnya mungkin tercecer," kata Mahadi.

Mahadi pun mencontohkan kasus serupa yang dialami jemaah haji lainnya, dan barangnya kembali.

"Tidak mungkin hilang, tetapi tercampur atau tertinggal di bus saat pindah dari Madinah ke Mekkah," katanya.

Hanya saja, ungkap Mahadi, untuk mencari koper yang hilang tidak bisa cepat karena harus dilacak dari awal.


Aksi Kejahatan

Pada kesempatan yang sama kepala sektor mengingatkan jemaah haji agar tidak membawa uang dalam jumlah yang besar, khususnya bagi jemaah haji tua.

Pasalnya, di kawasan Masjidil Haram saat ini marak aksi penipuan dan mencopetan.

Anehnya, pelaku kejahatan ini orang Indonesia sendiri. Apa yang disampaikan sektor, sebelumnya sudah dialami beberapa jemaah haji asal Kloter 4.

Dengan berbahasa Indonesia, pelaku berpura-pura dari petugas Kedutaan Arab Saudi melakukan razia dan pemeriksaan dokumentasi perjalanan.
Saat itu, tas bawaan dibongkar dan diperiksa sehingga isi tas, seperti handphone, kamera, dan uang diambil paksa.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved