Beras Jahat Diminta Bayar Cash and Carry, Persuliti Warga
Lukita mengatakan, meskipun banyak warga yang menolak raskin pihaknya akan terus berusaha mengupayakan...
Penulis: Andri Yanto | Editor: Hendra Kusuma
Menurut warga Ida (45), salah satu ibu rumah tangga mengakui, cara itu tidak efektif untuk membantu warga.
“Enakan cak dulu saja, kalau ada berasnya baru kita setor uangnya. Kalau begini aman berasnya jahat terpaksa ya kita membeli,”keluhnya.
Ida juga menambahkan, kalau cara lama, misalnya berasnya jelek kami bisa mengambil sedikit. Sudah itu uang untuk membeli beras bisa dipakai dulu untuk keperluan lain sebelum beras raskin datang.
Sementara itu, Lurah Gunung Kemala Lukita STP ketika dikonfirmasi mengatakan, mengakui hal itu. Menurutnya warga merasa keberatan karena belum terbiasa memperoleh raskin dengan cara bayar tunai.
"Kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena warga tidak mau memberikan uangnya terlebih dahulu. Sehingga kita tidak bisa memperoleh raskin,”ujarnya.
Lukita mengatakan, meskipun banyak warga yang menolak raskin pihaknya akan terus berusaha mengupayakan agar warga bisa mengerti adanya perubahan peraturan untuk memperoleh raskin.
“Informasi yang saya dapat, masih ada kesempatan untuk memperoleh raskin, kami pihak kelurahan akan berupaya untuk memberikan pengertian bagi kepada warga yang memang kurang mampu,”ujarnya.