Ledakannya Terdengar Hingga Dua Kali

Sebanyak enam gerbong dan satu lokomotif terjungkal keluar dari rel, dan menyebabkan satu penumpang tewas...

Penulis: Andri Yanto | Editor: Hendra Kusuma
zoom-inlihat foto Ledakannya Terdengar Hingga Dua Kali
SRIPOKU.COM/ANDRI YANTO
Petugas memadamkan api
SRIPOKU.COM,PRABUMULIH—Kecelakaan kereta api babaranjang  kembali terjadi di Km 331+6/7, tepatnya di desa Pangkul Kecamatan Cambai kota Prabumulih, Kamis (22/3) pukul 15.15.

Sebanyak enam gerbong dan satu lokomotif terjungkal  keluar dari rel, dan menyebabkan satu penumpang tewas terbakar terjepit digerbong dengan kondisi tubuh rusak. Sedangkan masinis, asisten masinis serta mekanik selamat dan kini dirawat di rumah sakit bunda kota Prabumulih.

Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan warga masyarakat datang untuk melihat kejadian tersebut. Kereta babaranjang yang tanpa sarat muatan batubara dengan nomor lokomotif  CO 201 92 08, terlihat melintang dengan gerbong muatan kosong di atasnya. Selain itu, terdapat satu mayat yang hangus terbakar terjepit di antara gerbong. Mayat yang hingga kini belum jelas identitasnya ketika dievakuasi membutuhkan waktu sampai tiga jam lamanya. Proses lamanya evakuasi mayat tersebut dikarenakan kondisi kereta yang terjungkal sangat panas akibat meledak sebanyak dua kali.

Informasi yang didapat,  kereta yang dimasinisi oleh Sofyan Riadi (23),warga Tegal Binangun Lr Pipa VI Rt 27 Rw 09 Palembang, Asisten Masinis Joni Firmansyah (24), warga Bakung raya No 148 Rt 37 Rw 015 Desa Sialang Kecamatan Sako, serta Mekanik Joni Anwar (49), warga Jalan Griya Asri Blok F No 56 Rt 05 Rw 02 Pulokerto, melaju dari stasiun kertapati tanpa muatan menuju ke Tanjung Enim.

Berdasarkan keterangan Joni Anwar di rumah sakit bunda mengatakan, saat itu, ia berada di ruang lokomotif. Lalu masinis mengatakan, ada masalah kalau rel yang berada di KM 331+6/7 yang merupakan turunan terlihat menguai karena kondisi rel tampak tidak lurus. Kemudian masinis pasrah saja tanpa harus menginjak rem untuk menghentikan laju kereta.

“Kami bertiga kemudian berlindung diruang mesin. Karena kondisi rel yang terlihat tidak seperti biasnya, kami hanya bisa pasrah saja tanpa bisa berbuat apa-apa. Selain itu lajur kereta jadi tidak seimbang seperti ular kemudian terbalik. Setelah itu dengan kondisi luka-luka kami berupaya keluar dari ruang lokomotif yang terbalik untuk menyelamatkan diri.

Dan tidak lama kami keluar kereta meledak,”katanya kepada wartawan dengan kondisi kaki mengalami luka memear dan kepala lecet. Sedangkan masinis Sofyan ketika dimintai keterangan tidak bisa bisa memberikan komentar karena masih dalam keadaan shock.

Sementara itu warga desa Pangkul Ika (43) yang juga sempat melihat kejadian tersebut mengatakan, lajur kereta tidak stabil seperti jalannya ular. Dan kemudian waktu itu terdengar suara yang bising, tidak lama terdengar benturan keras dan  suara ledakan sebanyak dua kali.

“Waktu itu terdengar ledakan dua kali, lalu api terlihat hingga setinggi tujuh meter, hal ini bisa dilihat dengan hangusnya daun-daun pohon yang berada dekat rumahnya. Tidak lama suasana jadi gelap karena kepulan asap hitam menyelimuti dekat lingkungan rumah kami, “ujarnya.

Terpisah Kepala Stasiun KA Kota Prabumulih Nofrizal saat berada dilokasi mengatakan, Rangkaian kereta babaranjang diperkirakan mencapai 24 gerbong tanpa muatan. Sedangkan yang anjlok sebanyak tujuh gerbong sama lokomotif. Selain itu akibat kejadian tersebut kereta penumpang yang dari kota Lubuk Linggau terpaksa berhenti di stasiun Prabumulih.

“Akibat anjloknya kereta tersebut kemungkinan mengganggu arus perjalanan. Salah satunya kereta penumpang yang dari Lubuk Linggau terpaksa penumpangnya diturunkan di Stasiun Prabumulih. Kemudian para penumpang akan diangkut menggunakan bus menuju ke Palembang,”katanya.  

Nofrizal juga mengatakan berdasarkan keterangan masinis penumpang yang ikut ada tiga orang. Tapi yang ditemukan tewas satu. “Informasinya tiga orang penumpang yang ikut, tapi hingga sekarang baru ditemukan satu orang,”jelasnya. Hal yang sama juga dikatakan Victor DPO Mekanik Stasiun KA Prabumulih, ia menerangkan samapi saat ini belum bisa memastikan sampai kapan jalur kembali normal. Selain itu pihaknya masih menunggu alat untuk mengevakuasi rangkaian gerbong yang anjlok dari Lahat.

Sedangkan Kapolres Prabumulih AKBP Yerri Oskag yang ikut terjun membantu mengevakuasi korban menjelaskan, pihaknya telah meminta dan berkoordinasi dengan Polda untuk mengirimkan tim Inafis. Selain itu kasus anjloknya kereta babaranjang masih dalam pemeriksaan dan penyelidikan. Dan untuk sementara jumlah korban tewas satu orang.

 “Kita masih menyelidiki anjloknya kereta tersebut dan menyebabkan satu tewas. Selain itu kita juga mendapatkan informasi kalau ada penumpang gelap saat itu ikut ada tiga orang. Namun yang ditemukan tewas baru satu dan identitasnya tidak diketahui,”katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved