Warga Muba Dibunuh di Depan Istri dan Cucunya
Peristiwa pembunuhan itu sampai sekarang belum diketahui motifnya apakah perampokan atau ada unsur dendam lainnya.
Penulis: Andri Yanto | Editor: Sudarwan
Suaminya Imam Kodri yang telah puluhan tahun hidup bersama tewas dieksekusi dalam kamar rumahnya, Minggu (12/2) pukul 22.00 oleh tiga orang tidak dikenal dengan luka tusuk di perut dan rusuk kiri.
Mirisnya lagi pembunuhan itu terjadi di depan matanya dan juga disaksikan oleh cucunya, Ismi Fitriani.
Peristiwa pembunuhan itu sampai sekarang belum diketahui motifnya apakah perampokan atau ada unsur dendam lainnya.
Informasi yang berhasil dihimpun Sripoku.com, pembunuhan itu berawal dari Imam Kodri yang merupakan warga Desa Sukamaju sedang kumpul bersama istri dan cucunya di dalam rumah.
Kebetulan rumah Imam Kodri yang juga merupakan ketua kelompok petani sawit mempunyai usaha warung yang menjual beberapa kebutuhan pokok.
Saat berada dalam rumah tiba-tiba datang tiga orang dua memakai sebo dan satu tidak mengetuk pintu dan berpura-pura mau membeli rokok.
Lalu setelah pintu dibuka ketiga pelaku pembunuhan langsung menodongkan senjatanya kepada Imam.
Tidak cukup di situ ketiga pelaku juga mengancam istri dan cucunya Imam agar jangan berteriak dan melawan. Karena takut Siti dan Ismi tidak bisa berbuat apa-apa saat ketiga pelaku menyuruh suaminya Imam masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamar Imam Kodri dihabisi nyawanya oleh ketiga pelaku yang salah satunya sempat berhasil dikenali cucunya Ismi.
Imam tewas dengan mengalami satu luka tusuk di perut dan satu lobang di rusuk kiri.
Setelah menghabisi nyawa Imam, ketiga pelaku langsung kabur ke dalam hutan, sedangkan barang-barang berharga dalam rumah Imam tidak ada satu pun yang diambil pelaku.
Siti bersama cucunya Ismi mengetahui kejadian itu langsung menjerit histeris melihat suaminya telah bersimbah darah.
Siti dengan dibantu warga desa langsung melarikan Imam Kodri ke RSUD Sekayu. Namun di tengah perjalanan nyawanya tidak dapat tertolong lagi.
Kapolres Muba AKBP Toto Wibowo melalui Kapolsek Plakat Tinggi Ipda Kesuma membenarkan telah terjadi pembunuhan dan motifnya bukan perampokan dan kasusnya masih dalam penyelidikan.
“Salah satu pelaku berhasil dikenali oleh cucunya Kodri dan sekarang dalam pengejaran,” katanya.