Breaking News

Dewi Cinta: Lebih Pas untuk Mahadewi

JAKARTA, SELASA - Dewi Dewi dibentuk sebagai grup vokal berformat trio dari para pemenang kontes pencarian bakat di salah satu stasiun televisi swasta nasional. Maka, bisa dikatakan, mereka merupakan arti-artis musik instan yang tidak beda dengan pnyanyi-penyanyi jebolan kontes pencarian bakat  yang lain di layar kaca.

Namun, yang membuat mereka  istimewa ketimbang yang lain adalah pihak yang menjadi "penampung" mereka. Jika yang lain ditampung oleh manajemen artis atau manajemen televisi, dan rekaman album mereka di bawah supervisi manajemen yang bersangkutan, Dewi Dewi dari sisi manajemen dan rekaman album langsung ditangani oleh seorang artis musik sekaligus pebisnis musik bertangan dingin, yang rata-rata karyanya disambut hangat oleh pasar musik Indonesia: Ahmad Dhani!

Dewi Dewi merilis album pertama pada 2007. Ditilik dari angka penjualan album dan frekuensi manggung, mereka sama sekali tidak mengecewakan. Bahkan, ada yang meramal, mereka akan menjelma menjadi AB Three atau Di3va baru.

Namun, di tengah perjalanan, karena sudah tak sevisi, salah satu personel Dewi Dewi, Ina, yang memilih jalur jazzy, mengundurkan diri. Dewi Dewi menjadi berformat duo, dengan hanya beranggotakan Purie dan Tata.

Melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Dhani, sang produser musik, memutuskan untuk membubarkan Dewi Dewi dan membentuk grup vokal baru berformat duo, Mahadewi. Konon, kabarnya, nama ini diambil dari nama mantan fotografer Dewa 19 yang pernah ditaksir oleh Piyu, gitaris PADI yang juga mantan teknisi gitar Andra Ramadhan, gitaris Dewa 19 dan Andra and the Backbone. Mahadewi, salah satu hit PADI, konon terinspirasi oleh perempuan yang sama.

Mengawali 2009, Mahadewi merilis album perdana mereka, meskipun sebagian menganggap album Dewi Cinta ini sebagai album kedua Dewi Dewi dengan nama yang berbeda. Jika dicermati seksama, album ini terasa lebih proporsional untuk vokal Tata dan Purie. Pilihan lagu-lagunya pun lebih "membuat nyaman" ketimbang lagu-lagu pada album pertama Dewi Dewi, yang terdengar agak dipaksakan.

Sepuluh lagu, plus "intro" berupa cuplikan lagu Dokter Cinta dari album perdana Dewi Dewi, mengisi album Dewi Cinta. Mengikuti "tradisi" sebelumnya, tujuh lagu dari lagu-lagu tersebut merupakan lagu lama Dewa 19 yang diolah ulang oleh sang penciptanya sendiri, Dhani. Selain itu, terdapat tiga lagu baru yang disiapkan untuk menjadi single.

Single pertama yang ditawarkan adalah Sumpah I Love You. Melodi dan aransemen lagu ini termasuk simpel, berbeda dengan Dokter Cinta, yang sedikit kompleks. Sumpah I Love You lebih memaksimalkan harmonisasi vokal Tata dan Purie daripada mengedepankan notasi dan progresi akord yang njelimet. Lagu ini disambut baik oleh pasar, meskipun tidak menjadi hit besar.

Namun, lain halnya dengan Ayang-ayangku, yang dipasang di track ketiga. Lagu ini lebih menonjolkan detil sound yang selama ini menjadi ciri khas Dhani. Drum loop yang ciamik berbaur dengan berbagai sound unik dari synthesizer dan gitar. Pemilihan kata Ayang-ayangku pun merupakan hal yang baru. Keunikan tersebut sangat berpotensi mengantarkan lagu ini menjadi sebuah hit.

Tata dan Purie mencoba sedikit "nakal" dengan menyanyikan lagu Lakukan dengan Cinta. Mendengar beberapa bait lirik lagu ini, orang pasti akan mengasosiasikannya dengan aktivitas seksual, meskipun belum tentu itu yang dimaksud oleh Dhani. Jika Ayang-ayangku mengunggulkan sektor musik, Lakukan dengan Cinta mengandalkan kekuatan lirik ditambah dengan hiasan hentakan rap di sana-sini.

Sedikitnya terdapat lima lagu daur ulang yang masuk kategori menawan, karena berhasil membawa sesuatu yang segar dari  lagu-lagu bersangkutan. Lagu-lagu ini adalah Kosong, yang lebih lembut dan menghanyutkan; Risalah Hati, yang terkesan lebih sunyi dan dalam; Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia, yang lebih danceable; Kangen, yang digubah menjadi lagu Reggae yang manis, dan Bayang-bayang, yang lebih sentimental dan membius.

Dua lagu daur ulang patut mendapat catatan minus: Dewi Cinta, yang dicipta berdasarkan lagu Pangeran Cinta, dan  Cemburu. Aransemen musik yang dibuat untuk dua lagu ini terkesan malah merusak lagu serta membuat pendengar terganggu dan cepat bosan.

Tapi, secara umum, lagu-lagu dalam album Dewi Cinta beserta aransemen lagu-lagu itu, lebih terasa nge-blend dengan performa vokal Tata dan Purie. Bahkan, dalam sebuah wawancara, mereka sendiri mengakui bahwa lagu-lagu dalam album ini lebih pas untuk mereka dan memang merupakan lagu-lagu favorit mereka. Apakah album ini akan pula menjadi favorit pendengar musik Tanah Air, kita lihat saja.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved