Berita Palembang

Ada Peserta Sumsel Expo 2018 Mengaku Rugi, Ini Kata Kadis Perindustrian

Puluhan pedagang yang mengikuti even Sumsel Expo 2018 di Dekranasda Jakabaring Palembang mengaku terpaksa gulung tikar lebih awal.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM/ODI ARIA SAPUTRA
Puluhan lapak nampak tak berpenghuni, pedagangan banyak yang mengaku gulung tikar karena sepinya pembeli, Sabtu (25/8/2018). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Puluhan pedagang yang mengikuti even Sumsel Expo 2018 di Dekranasda Jakabaring Palembang mengaku terpaksa gulung tikar lebih awal.

Jangankan mendapatkan untung besar, untuk balik modal saja pun tak didapatkan.

Dari pantauan Sripoku.com, lapak-lapak pedagang berbentuk kerucut putih  itu sudah ditinggalkan oleh para pedagang di sana.

Sepinya pengunjung membuat mereka terpaksa harus menutup jualannya.

Riska, salah seorang pedagang pempek mengungkapkan ia terpaksa menutup lapaknya karena sepinya pembeli.

Bahkan ada salah seorang rekan mereka yang baru menggelar satu hari dagangannya langsung tutup karena tahu sepinya pembeli.

"Jangankan untung, balik modal pun tidak. Rugi sekali ikut even ini karena tak sesuai ekspektasi kami pedagang," ujarnya, Minggu (26/8/2018).

Lokasi yang cukup jauh dari venue pertandingan di Jakabaring Sport City (JSC), serta harga tiket parkir yang mahal Rp 5.000 untuk motor dan Rp 25 ribu untuk mobil disinyalir menjadi faktor lainnya sepi pengunjung datang ke Sumsel Expo.

Tak hanya sepi pengunjung, kekecewaan para pedagang juga tersulut lantaran banyak sekali pedagang kaki lima yang pada awalnya kami tidak boleh menjual produk disyaratkan oleh panitia, ternyata dihari pelaksanaan banyak pedagang kaki lima melanggar persyaratan dari pihak panitia.

"Kami para pedagang banyak yang pusing karena sepi pembeli, jadi terpaksa gulung tikar lebih awal," tegasnya.

Senada Ratna pedagang souvenir lainnya mengaku jauh-jauh datang dari kabupaten Lahat untuk mengikuti gelaran Sumsel Expo berlangsung 16-25 Agustus.

Namun ia mengaku kecele lantaran hanya mendapatkan lelah saja karena dagangannya tak laku.

Omzet yang digadang-gadang sampai ratusan ribu per hari jauh meleset, pedagang hanya mampu meraup menghasilkan uang Rp 35-50 ribu saja perharinya.

"Saya pribadi selama pameran hanya laku Rp 300 ribu, untuk sewa lapak saja Rp 3 juta. Artinya jauh sekali kalau mau balik modal," ungkapnya.

Para pedagang pun sudah coba bernegosiasi dengan pengelola Sumsel Expo agar paling tidak mendapatkan separuh uang dari sewa lapak mereka.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved