Kamu Masih Lakukan Body Shaming ke Orang Lain? Jika Jawabannya Iya, Itu Tanda-tanda Kamu Gak Dewasa
Kamu Masih Lakukan Body Shaming ke Orang Lain? Jika Jawabannya Iya, Itu Tanda-tanda Kamu Gak Dewasa
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Body shaming tanpa sadar sering kita lakukan dalam sehari-hari.
Mulai dari basa-basi, bercanda yang kelewatan atau bahkan demi mencairkan suasana kita kerap tanpa sengaja maupun sengaj melakukan Body Shamming.
Padahal, sebenarnya kebiasaan buruk ini gak baik dilakukan terus-terusan.
Body Shaming adalah tindakan mengomentari bentuk tubuh ataupun kekurangan pada orang lain.
Berkomentar tentang kekurangan fisik dari orang lain bisa dikategorikan dengan bullying.

Meskitidak melakukan kontak fisik yang merugikan, namunBody Shaming sudah termasuk bullying secara verbal.
Bahkan, tindakan ini lebih kejam karena sangat bisa mempengaruhi pembentukan karakter seseorang.
Dampak Buruk Dari Body Shaming
Tidakan mengomentari kekurangan pada orang lain atau Body Shaming ternyata memiliki dampak buruk yang begitu besar terhadap orang yang mendapat perlakuan Body Shaming.
Adapun dampak negati bagi si penerima Body Shaming adalah :
1. Membuat seseorang menjadi tidak percaya diri dan stress
Komentar-komentar bernada negatifmu mampu membuat kepercayaan diri orang lain menghilang.
Bahkan, hal tersebut bisa berpengaruh buruk dan membekas selamanya pada diri orang yang dikomentari.
Body Shaming dapat membuat si penerima perlakuan tersebut sampai mengurung diri dan stress karena terlalu insecure terhadap penampilan fisiknya.
• Serunya Jurnalis Lomba Bikin Video pada Media Gathering Telkomsel di Batam
• Rahasia Dahsyat Jahe bagi Kecantikan Wanita, Bikin Wajah Awet Muda dan 4 Manfaat Lainnya
• Fardan, Bocah Bermata Biru yang Bikin Heboh itu Asli Indonesia, Ayahnya Ungkap Rahasia Lain
• WhatsApp Hadirkan GIF atau Stiker Lucu Bertema Ucapan Selamat Idul Adha 2019, Begini Cara Pakainya
2. Body Shaming Sama Sekali Tidak Bermanfaat
Tidak ada manfaat baik yang didapat dari kebiasaan mengomentari fisik orang lain.
Pada awalnya mungkin sang pelaku Body Shaming akan merasakan kepuasaan karena bisa menyinyiri penampilan orang lain. Akan tetapi nantinya justru penyesalan yang akan di rasakan karena sudah bersikap kurang terpuji.
3. Tidak Ada Manusia Yang Sempurna, Begitu Juga Untuk Si Pelaku Body Shiming
Sebelum melakukan Body Shaming ada baiknya jika kita berkaca terhadap kekurangan diri sendiri. Bahwasanya tidak ada manusia yang tidak memiliki kekurangan. Jika kita tidak ingin mendapatkan perlakuan yang tidak enak, begitu pula pada orang lain.
4. Melakukan Body Shaming Sama Halnya Menunjukan Sikap Ketidak Dewasaan Pada Diri Pelakunya
Melakukan body shaming justru akan mencerminkan kelemahan diri sendiri. Orang lain bakal tahu bahwa si pelaku Body Shaming bukanlah pribadi yang dewasa dan memiliki tabiat buruk. Cobalah untuk berhenti mengomentari keburukan fisik orang lain, karena hal tersebut justru akan menjadi boomerang bagi diri si pelaku Body Shiming itu sendiri.

• Sandang Julukan Duda Keren, 8 Seleb Pria Ini Belum Mau Menikah Lagi, Nomor 3 Masih Seperti ABG
• Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Artis Ini Sudah Meninggal Dunia, Akhir Hayatnya Berujung Tragis
• Diminta Ernest Naikan Berat Badan hingga 10 Kg, Jessica Mila Rasakan Dampak dari Film Imperfect
Ancaman Pidana Untuk Pelaku Body Shaming
Body Shaming merupakan perbuatan yang tidak terpuji, yang dapat membawa dampat negatif terhadap si penerima perlakuan.
Mengutip dari Kompas.com, tidakan Body Shaming dapat diancang dengan hukuman pidana.
Ketentuan ini diatur dalam Pasal 27 Ayat 3 jo Pasal 45 Ayat 3 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana yang telah diubah dalam UU Nomor 19 Tahun 2016
Meski begitu, body shaming merupakan delik aduan. Orang yang merasa bentuk fisiknya dihina harus melaporkan penghinanya ke polisi.
Dengan demikian, polisi tidak dapat langsung menindaklanjuti aksi body shaming tanpa ada laporan.
