Berita Eksklusif
Warga Pilih KWH Listrik Pascabayar Ketimbang Digital, tak Perlu Cemas Padam Tengah Malam
Keuntungan menggunakan listik bulanan ia setidaknya bisa membayar listrik setiap satu bulan sekali dan tidak perlu khawatir jika listrik mati
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: pairat
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Madon, seorang warga asal Plaju sempat kebingungan.
Ia didatangi oleh beberapa orang petugas dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang hendak melakukan pergantian meteran bulanan ke pasca bayar (token).
Ia yang selama ini menggunakan meteran listrik lama pasca bayar (bulanan) disarankan oleh petugas untuk mengganti ke meteran baru, namun seketika tawaran tersebut ditolak oleh pegawai swasta ini.
Menurutnya, listrik menggunakan meteran token mudah rusak dan seringkali mengalami kendala. Belum lagi untuk biaya listrik juga tergantung dari pulsa yang diisi, tak bisa dibayarkan secara perbulan.
"Ya waktu itu sempat ada petugas datang menawarkan. Tapi saya tidak mau ganti ke meteran token, masih enakan meteran lama," ujarnya, Selasa (11/6/2019).
Madon menilai, keuntungan menggunakan listik bulanan ia setidaknya bisa membayar listrik setiap satu bulan sekali dan tidak perlu khawatir jika listrik mati tengah malam lantaran token habis.
"Kalau listrik bulanan enak kan bisa ngutang dulu gajian baru bayar," jelas Madon.
• Hotman Paris Puji Elvia Setinggi Langit Sampai Bandingkan Hilda Vitria, Billy Syahputra Bereaksi
• Foto-foto Prada DP yang Tertunduk Lesu Digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang
Senada, Marni warga Gandus lainnya juga mengaku enggan beralih ke meteran token yang baru. Terlebih, sudah banyak kasus di meteran pasca bayar yang ada saat ini sering eror. Dari kwh listrik masih banyak, seringkali tiba-tiba langsung mau habis.
Ia pun mempertanyakan kenapa token yang lama harus diganti, apakah produk tersebut dinilai gagal lantaran banyak alami kendala.
"Banyak sekali kan kasus seperti itu. Lebih baik kembali lagi ke meteran bulanan saja," ujarnya.
Manajer Sub Bidang Revass dan Mekaga PLN Wilayah Sumsel Jambi dan Bengkulu (WS2JB), Supatmo Injoyo menjelaskan pihaknya tidak memaksakan masyarakat hendak memakai meteran bulanan atau token tergantung dari si pemilik rumah nyaman menggunakan yang mana.
Namun, saat ini tengah gencar melaksanakan program pusat untuk mengganti meteran token lama merk glomet dengan meteran token baru.
"Ya itu pilihan masyarakat mau yang bulanan atau token. Mana yang mereka nyaman memakainya," katanya.
Ia menjelaskan, bagi warga yang telah memakai token dan hendak diganti ke alat baru tak dikenakan biaya. Sementara warga yang telah memakai token dan hendak kembali ke meteran prabayar untuk daya 1300 VA akan ada uang jaminan langgang 133/VA.
