Berita Eksklusif

Warga Pilih KWH Listrik Pascabayar Ketimbang Digital, tak Perlu Cemas Padam Tengah Malam

Keuntungan menggunakan listik bulanan ia setidaknya bisa membayar listrik setiap satu bulan sekali dan tidak perlu khawatir jika listrik mati

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: pairat
SRIPOKU.COM/ODI ARIA SAPUTRA
Seorang warga Bukit tengah kesulitan mengisi token karena meteran digital tersebut tengah alami layar LCD blank, Jumat (14/6/2019) 

Laporan wartawan Sripoku.com,  Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Madon, seorang warga asal Plaju sempat kebingungan.

Ia didatangi oleh beberapa orang petugas dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)  yang hendak melakukan pergantian meteran bulanan ke pasca bayar (token). 

Ia yang selama ini menggunakan meteran listrik lama pasca bayar (bulanan)  disarankan oleh petugas untuk mengganti ke meteran baru,  namun seketika tawaran tersebut ditolak oleh pegawai swasta ini. 

Menurutnya, listrik menggunakan  meteran token mudah rusak dan seringkali mengalami kendala. Belum lagi untuk biaya listrik juga tergantung dari pulsa yang diisi,  tak bisa dibayarkan secara perbulan. 

"Ya waktu itu sempat ada petugas datang menawarkan. Tapi saya tidak mau ganti ke meteran token, masih enakan meteran lama," ujarnya,  Selasa (11/6/2019).

Madon menilai,  keuntungan menggunakan listik bulanan ia setidaknya bisa membayar listrik setiap satu bulan sekali dan tidak perlu khawatir jika listrik mati tengah malam lantaran token habis. 

"Kalau listrik bulanan enak kan bisa ngutang dulu gajian baru bayar," jelas Madon. 

Ilustrasi Listrik
Ilustrasi Listrik (KOMPAS.com/SRI LESTARI)

Hotman Paris Puji Elvia Setinggi Langit Sampai Bandingkan Hilda Vitria, Billy Syahputra Bereaksi

Foto-foto Prada DP yang Tertunduk Lesu Digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang

 Senada,  Marni warga Gandus lainnya juga mengaku enggan beralih ke meteran token yang baru.  Terlebih,  sudah banyak kasus di  meteran pasca bayar  yang ada saat ini sering eror. Dari kwh listrik masih banyak,  seringkali tiba-tiba  langsung mau habis. 

Ia pun mempertanyakan kenapa token yang lama harus diganti, apakah produk tersebut dinilai gagal lantaran banyak alami kendala. 

"Banyak sekali kan kasus seperti itu. Lebih baik kembali lagi ke meteran bulanan saja," ujarnya. 

 Manajer Sub Bidang Revass dan Mekaga PLN Wilayah Sumsel Jambi dan Bengkulu (WS2JB), Supatmo Injoyo menjelaskan pihaknya tidak memaksakan masyarakat hendak memakai meteran bulanan atau token tergantung dari si pemilik rumah nyaman menggunakan yang mana. 

Namun, saat ini tengah gencar melaksanakan program pusat untuk mengganti meteran token lama merk glomet dengan meteran token baru. 

 "Ya itu pilihan masyarakat mau yang bulanan atau token. Mana yang mereka nyaman memakainya," katanya. 

Ia menjelaskan,  bagi warga yang telah memakai token dan hendak diganti ke alat baru tak dikenakan biaya.  Sementara warga yang telah memakai token dan hendak kembali ke meteran prabayar untuk daya 1300 VA  akan ada uang jaminan langgang 133/VA. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved