Berita Palembang

Demi Tugas Para Dokter Jaga IGD RSMH Ini Harus Rela Tinggalkan Momongan di Rumah

dr Tiara Rasmita dan dr Nandi Hermawan yang harus bertugas bersama rekannya yang tengah piket di malam takbir.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Dua dokter jaga Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) siap melayani di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSMH Palembang di malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Selasa (4/6/2019) malam. 

Laporan wartawan sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Konsekuensi profesi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Penyakit Dalam harus dijalani para dokter jaga di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSMH Palembang di malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Selasa (4/6/2019) malam.

Seperti yang dijalani dr Tiara Rasmita dan dr Nandi Hermawan yang harus bertugas bersama rekannya yang tengah piket di malam takbir.

"Ini pengalaman tahun kedua saya menjadi dokter jaga IGD RSMH pas malam takbiran. Kita ada 2 shift sehari. Ada shift yang pukul 07.00-19.00. Kalau kita shift pukul 19.00-07.00," ungkap dr Tiara Rasmita didampingi rekan sejawatnya dan Duty Manager RSMH Aminiddin di sela-sela persiapan melayani di ruang IGD.

Menurut Tiara, untuk masalah pekerjaan sebetulnya hampir sama dengan hari-hari biasa. Ada yang jaga di depan IGD dan ada di bangsal (rawat inap). Ada yang jaga pagi dan ada yang jaga malam.

"Ini sudah kedua kalinya jaga malam takbiran di RSMH. Kalau saya sudah berkeluarga. Memang sudah tahu dari awal konsekuensi profesi bahwa memang dalam sekolah kami ada jaga malam di IGD dan bangsal. Tiap hari. Termasuk pas hari libur maupun lebaran," kata ibu satu anak buah kasih pernikahan dengan Ervin Ryandi.

Untuk keperluan persiapan lebaran di rumah, wanita berhijab kelahiran Palembang 28 Desember 1988 meminta bantu orangtuanya.

"Jauh-jauh hari baju suami anak, makanan sudah disiapin sebelum jaga. Keluarga udah mendukung pekerjaan saya. Sudah merasa tugas dan tanggungjawab. Cuma pernah ngerasa rindu kasihan dengan anak. Anak aku usianya lima tahun. Kadang kasihan gak bisa malam takbiran sama-sama. Kalau sayanya soal capek kerja malam takbiran, gak dirasakan. Kalau pekerjaan di RS banyak bisa 5-6 orang untuk PDL. Ada dokter spesialis penyakit dalam yang jaga di IGD," kata dokter Tiara.

Seperti pengalaman jaga di malam takbiran pada tahun lalu, menurutnya ada pasien yang harus ditangani. Sama seperti biasa menjalankan SOP.

"Kebanyakan sakit jantung pasiennya. Beda kalau spesialis bedah banyak nangani kecelakaan," ujarnya.

Bupati Kuryana Aziz Lepas Rombongan Pawai Takbir Keliling Kota Baturaja Ogan Komering Ulu

Sripoku.com Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah

Di Hari Lebaran, Mal Tetap Buka, Hanya Saja Agak Siang karena Solat Id

Alumni mahasiswa FK Unsri angkatan 2006 mengaku seperti pada tahun lalu menyempatkan Sholat Ied di RSMH.

"Mending setelah sholat baru kumpul keluarga di rumah. Bisa saja suami ataupun masyarakat sekitar mau ikut solat di sini," katanya.

Wanita yang memang sudah bercita-cita sejak kecil ingin melayani orang banyak yang berlamat di Komplek Poligon ini mengaku setelah menunaikan tugasnya, barulah berencana dengan acara keluarganya.

"Besok libur. Pastinya dengan keluarga. Pasti ke tempat keluarga, mertua. Ke tempat konsulen penyakit dalam (dokter pembimbing). Saran kita untuk masyarakat untuk menjaga kesehatannya. Tetap makan sesuai porsi jangan berlebihan itu bagi pasien makan obat rutin. seperti hipertensi, diabetes. Jantung. Obat tetap rutin diminum jangan sampai lalai. Jangan terlalu capek," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan dr Nandi yang sudah berkeluarga memiliki anak berusia 2 tahun. Sementara istrinya yang bekerja di salah satu BUMN di Jambi tengah cuti.lebaran.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved