Liga Champions
Final Liga Champions - Peluang Tottenham Hotspur Lengkapi Trofi Eropa
UEFA memiliki 3 trofi utama kompetisi antarklub Eropa, yaitu Piala/Liga Champions, Piala UEFA/Europa League, dan Piala Winners.
SRIPOKU.COM - Sepanjang sejarah, hanya ada 5 klub yang tercatat mampu meraih semua dari 3 trofi utama kompetisi antarklub Eropa.
Tottenham Hotspur bisa menjadi klub ke-6 yang melakukannya apabila mampu memenangi final Liga Champions 2018-2019 melawan Liverpool, Sabtu (1/6/2019) di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
UEFA memiliki 3 trofi utama kompetisi antarklub Eropa, yaitu Piala/Liga Champions, Piala UEFA/Europa League, dan Piala Winners.
Kompetisi yang disebut terakhir sudah tidak berlangsung lagi setelah menggelar final terakhirnya pada musim 1998-1999.
• Liverpool vs Tottenham Hotspur Final Liga Champions 2019: Fakta Head To Head, Prediksi dan Rekor
• LINK Live Streaming Final Liga Champions : Liverpool vs Tottenham Hotspur Akhir Pekan Ini Live RCTI
• Final Liga Champions - Tottenham Hotspur Dapat Tambahan Amunisi Jelang Hadapi Liverpool
Tottenham Hotspur sudah pernah menjuarai Piala Winners pada 1963.
Spurs juga telah memenangi Piala UEFA pada 1972 dan 1984.
Sabtu besok Tottenham Hotspur bakal memainkan final Liga Champions pertamanya dan jika sukses mengalahkan Liverpool, koleksi trofinya akan lengkap.
Spurs bisa menyusul Juventus, Ajax Amsterdam, Bayern Muenchen, Chelsea, dan Manchester United sebagai 5 klub yang mampu meraih 3 trofi tersebut.
Juventus adalah klub pertama yang tercatat bisa mengumpulkan Piala UEFA, Piala Winners, dan Liga Champions.
Juventus mengumpulkan set 3 trofi tersebut hanya dalam 1 dekade setelah meraih trofi pertamanya, yaitu Piala UEFA 1977.
I Bianconeri lantas menjuarai Piala UEFA lagi pada 1990 dan 1993, Piala Winners pada 1984, serta Piala/Liga Champions pada 1985 dan 1996.
Koleksi trofi Ajax Amsterdam dimulai dari Piala Champions 1971.
Ajax kemudian menjadi juara Piala/Liga Champions lagi pada 1972, 1973, dan 1995.
Mereka menjuarai Piala Winners 1987 dan set 3 trofi utama dilengkapi Piala UEFA pada 1992.
Siapa pelatih yang paling cocok untuk menggantikan Gennaro Gattuso di AC Milan?