Asyik Main HP
Sang Ibu Asyik Main HP, Bayinya Merangkak ke Jalanan Tewas Tergilas Truk
Kalau sudah asyik dengan Ponsel membiat seseorang bisa lupa diri dengan apa yang terjadi di ligkungannya.
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Sang Ibu Asyik Main HP, Bayinya Merangkak ke Jalanan Tewas Tergilas Truk
SRIPOKU.COM, BANGKOK -- Kalau sudah asyik bahkan kecanduan dengan Telepon Seluler (Ponsel) membiat seseorang bisa lupa diri dengan apa yang terjadi di ligkungannya. Bahkan, memicu bencana seperti yang dialami seorang perempuan asal Thailand ini.
Adalah Wilawan Pitpan (32), yang sedang asyik bermain ponsel di pekarangan kediamannya di Samut Prakan, wilayah tengah Thailand, Kamis (9/5/2019) siang pekan lalu.
Saking asyiknya Wilawan tak menyadari jika putranya Nontawat Saingam yang berusia delapan bulan bisa membuka pintu pagar.
Celakanya, si bocah langsung merangkak menuju jalan raya yang melintas di depan kediaman perempuan itu.
Dari rekaman CCTV memperlihatkan, di waktu yang bersamaan sebuah truk melaju di jalan raya tersebut.
Pengemudi yang melihat seorang bayi di jalanan mencoba menghindar, sayangnya Nontawat terhantam roda belakang kendaraan besar itu.
Akibatnya, bayi malang tersebut tewas seketika karena mengalami keretakan di tengkorak dan patah kaki sebelah kanan.
Saat mengetahui tragedi itu, Wilawan menjerit dan lari ke jalanan.
Namun, sayang nyawa putra kesayangannya tidak tertolong.
Dia mengatakan, mengawasi anaknya bermain tetapi tidak melihat saat bayi itu membuka pagar besi setinggi satu meter yang tak terkunci dengan benar.
Wilawan mengatakan, dia baru sekejap tidak mengawasi anaknya saat menjawab pesan singkat dari saudarinya.
"Saya tak tahu berapa lama saya melihat layar ponsel dan menjawab pesan kakak saya. Namun, saya amat terkejut saat melihat pintu pagar terbuka dan anak saya tidak ada," ujarnya.
"Saya bergegas keluar dan melihat apa yang terjadi. Saya awalnya berpikir anak saya cuma pingsan tetapi saya salah," tambah dia.
Wilawan melanjutkan, dia berharap bisa memutar balik waktu sehingga anaknya tidak lolos dari pengawasan.
Sementara itu, pengemudi truk Sanan Sopapong (61) mengatakan, dia baru saja meninggalkan sebuah lokasi pembangunan sekitar 4 kilometer dari lokasi kejadian.