Gagal Nyalon, Caleg Ini Bangkrut & Tinggal Bersama Tunawisma, Sampai Jual Ginjal untuk Lunasi Utang!
Gagal Nyalon, Caleg Ini Bangkrut & Tinggal Bersama Tunawisma, Sampai Jual Ginjal untuk Lunasi Utang!
Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
Gagal Nyalon, Caleg Ini Bangkrut & Tinggal Bersama Tunawisma, Sampai Jual Ginjal untuk Lunasi Utang!
SRIPOKU.COM - Gagal menjabat sebagai anggota legislatif memang menjadi masalah bagi sebagian caleg.
Pasalnya tidak sedikit uang yang sudah mereka keluarkan untuk biaya kampanye dan berbagai hal yang menyangkut pemilu.
Hingga pada saat mereka gagal menduduki kursi yang diinginkan, banyak caleg yang bangkrut bahkan stres dan berakhir di rumah sakit jiwa.
Kejadian seperti ini sudah banyak terjadi di Indonesia dan menuai kisah unik dari caleg yang gagal mendapat perolehan suara.
Karena kegagalannya tersebut, caleg ini bahkan berniat untuk menjual ginjalnya karena tidak ada lagi harta yang tersisa.
Dia adalah Candra Saputra (26) yang sekarang ini hanya bisa mengehela nafas ketika ia merogoh kantung di kemeja bergaris putih pudarnya.
• Meski Terlambat Menikah di Usia 30-an, Artis Ini Malah Dapat Suami Mapan & Tajir, No 2 baru Beli Jet
• Beda Negara, Sederet Artis Berikut Punya Hubungan Ini, No 2 Terjerat Kasus No 3 Blak-Blakan Mengaku!
• Lebih Banyak Tuai Pujian, 5 Artis Ini Dikenal tak Memiliki Haters, No 2 Sampai Masuk Media Thailand!
• Patrich Wanggai Berikan Klarifikasi Terkait Kasus Penganiayaan Di Yogyakarta
• Dalam Sebulan Sudah 4 Kali Bengkel Servis Dinamo Milik Manda Dibobol Maling
Dilansir dari Nakita.ID, caleg yang gagal menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ini tinggal memiliki uang Rp 19 ribu saja.
Untuk menghemat uang tersebut, Candra berniat puasa pada hari kamis esoknya.
"Tenang mas, gak apa-apa. Besok hari kemis toh? Besok aku puasa kemis saja," ujarnya dengan logat khas Jawa, sambil menghitung uangnya yang lecek.
Wajah yang seperti terpaksa tegar dan kuat, terpancar dari raut wajah pria kelahiran Blora, Jawa Tengah, 29 Maret 1988 ini.
Sambil mencharger gadget androidnya, Samsung Mega, dan mengecek Blackberry Torchnya, ia berharap ada yang mau ikhlas memberinya uang, walaupun cukup untuk sehari saja.
"Insya Allah temenku ngasih ya mas. Kalo ada. Kalo ga ada ya puasa tok. Makan wes besok malem wae lah," tuturnya.
• Pekan Pustaka Palembang, Alquran Tertua di Asia Tenggara Dipamerkan di Masjid Agung Palembang
• Tata Cara Shalat Tarawih dan Bacaan Niat Shalat Tarawih, Lengkap dengan Hukum Shalat Tarawih
• KPU Jelaskan Kekurangan Surat Suara Pilpres, Terkait BPD Prabowo-Sandi Merasa Dirugikan
• Deretan Anak Selebriti yang Luput dari Sorotan, No. 2 Korban Broken Home dan Ayahnya Baru di Penjara
• Kekurangan Surat Suara Pilpres, BPD Prabowo-Sandi Merasa Dirugikan, Ini Penjelasan KPU Sumsel
Walaupun uanganya hanya menyisakan satu lembar Sepuluh ribu, selembar lembar lima ribuan, dan dua lembar dua ribu, ia hanya bisa mengucapkan satu kata yaitu "Tenang".
"Masih ada Allah mas, Allah gak tidur. Justru aku bersyukur hari ini aku dapat berkah," ucapnya sambil tersenyum.
