Berita Muratara

Awalnya Menantang Berkelahi, Pria di Muratara Ini Malah Tewas Kena Tikam

Awalnya menantang orang berkelahi, namun seorang pemuda di Kabupaten Muratara, yaitu Ma'ar (19) warga Desa Mandi Angin Kecamatan Karang Dapo

Penulis: Ahmad Farozi | Editor: pairat
SRIPOKU.COM/ANTONI AGUSTINO
ilustrasi 

Laporan wartawan Sripoku.com, Ahmad Farozi

SRIPOKU.COM, MURATARA -- Awalnya menantang orang berkelahi, namun seorang pemuda di Kabupaten Muratara, yaitu Ma'ar (19) warga Desa Mandi Angin Kecamatan Karang Dapo malah tewas kena tikam.

Kejadian bermula ketika Ma'ar bertemu dengan Torik (20), warga Dusun IV Desa Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Muratara, pada Sabtu (20/4/2019).

Saat itu, Torik yang sedang main ke Desa Mandi Angin ditantang berkelahi oleh Ma'ar, namun tidak dilayani oleh Torik.

Tapi Ma'ar tetap mengajak Torik berkelahi, hingga akhirnya terjadilan perkelahian antara keduanya.
Setelah berkelahi, Torik pulang ke desanya dan melapor kepada bapaknya, Jahiron (45).

Tersangka Torik diamankan di Polsek Karang Dapo dan barang bukti pisau untuk menikam.
Tersangka Torik diamankan di Polsek Karang Dapo dan barang bukti pisau untuk menikam. (SRIPOKU.COM/AHMAD FAROZI)

Mendengar itu, Jahiron kemudian mengajak anaknya menemui orangtua dari Ma'ar yaitu Sukar, di Desa Mandi Angin, untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Namun setelah berhasil menemui Sukar, keduanya malah mendapatkan jawaban dari Sukar tidak mau tau urusan tersebut sembari mengatakan "Terserah kamu, nak kamu bunuh, bunuhlah, aku sudah pusing ngurusinya".

Mendengar jawaban Sukar, Jahiron bersama anaknya Torik kemudian pulang kembali ke desanya. Namun sesampainya di hulu Desa Mandi Angin, mereka bertemu dengan Ma'ar sedang duduk di atas sepeda motor bersama temannya.

Lalu Torik memanggil Ma'ar dan Jahiron kemudian bertanya mengapa Ma'ar berkelahi dengan anaknya Torik.
Saat itu Ma'ar sempat minta maaf, namun Torik yang mengawasi merasa curiga melihat gerak gerik Ma'ar seperti mau mengambil sesuatu dari dalam saku celananya.

Torik yang merasa takut kalau Ma'ar mau mengeluarkan senjata tajam, seketika langsung menikam di bagian belakang atas tubuh Ma'ar sehingga membuatnya terjatuh.

Melihat itu, Jahiron ikut memukul Ma'ar dengan tangan kosong. Sementara anaknya Torik kembali menikam Ma'ar berulang-ulang. Setelah kejadian, Torik bersama bapaknya Jahiron kemudian pulang kearah Desa Biaro Baru.

Sementara korban yang sempat berlari pulang kemudian dibawa oleh keluarganya ke Puskesmas Karang Dapo. Namun diduga karena lukanya cukup parah, korban meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas.

Peristiwa ini kemudian dilaporkan oleh keluarga korban ke Polsek Karang Dapo. Kapolres Musirawas AKBP Suhendro melalui Kapolsek Karang Dapo AKP A Darmawan mengungkapkan, mendapatkan laporan, pihaknya kemudian menyelidiki keberadaan pelaku.

Dan pada Sabtu (20/4/2019) sekitar pukul 21.30, didapat informasi bahwa pelaku atas nama Torik berada di rumahnya. Lalu kapolsek memerintahkan Kanit Reskrim bersama lima orang anggotanya untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku.

"Saat penangkapan dilakukan tindakan persuasif melalui Kepala Desa Biaro Baru. Akhirnya pelaku atas nama Torik menyerahkan diri lalu dibawa ke Polsek Karang Dapo untuk dilakukan pemeriksaan.

Sementara bapaknya, Jahiron ditetapkan DPO," ujar AKP A Darmawan, Minggu (21/4/2019).

Rara LIDA Bagikan Momen Bersama Ibu dan Beri Selamat Hari Kartini, Izinkan Aku Menggantikanmu

Hina Prabowo Subianto dengan Nada Kasar, Istri Andre Taulany Dilaporkan ke Polisi oleh Sosok Ini

Daftar 5 Nama yang Lolos Seleksi Sriwijaya FC, Ikuti Trial dengan Tim Selama Satu Minggu

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved