Kartini Millenials Sripo Tribun 2019

3 Aksesoris Terbaik Pemecahan Rekor MURI dan Apel Perempuan Berkebaya & Berkain Jumputan Terbanyak

3 Aksesoris Terbaik pada Pemecahan Rekor MURI dan Apel Perempuan Berkebaya dan Berkain Jumputan Terbanyak

Penulis: Haris Widodo | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO
Payung Bambu, aksesoris yang dipakai oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) pada Pemecahan Rekor MURI Apel Perempuan Berkebaya dan Berkain Jumputan Terbanyak di halaman Griya Agung Palembang, Rabu (10/4/2019). 

3 Aksesoris Terbaik pada Pemecahan Rekor MURI dan Apel Perempuan Berkebaya dan Berkain Jumputan Terbanyak

Laporan wartawan Sripoku.com, Haris Widodo

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Acara Pemecahan Rekor MURI dan Apel Perempuan Berkebaya dan Berkain Jumputan Terbanyak yang diselenggarakan di halaman Griya Agung Palembang ini memberikan aura positif bagi peserta sehingga kreatifitas timbul dari para wanita Kartini.

Berikut ini 3 komunitas atau instansi terbaik yang memiliki inovasi yang keren di bidang aksesoris dan dipakainya saat acara.

Tanjak Bulu Mata Manja yang dikenakan ibu-ibu JFAC Stadion Jakabaring Palembang (bagian dari tim Dispora Sumsel), Rabu (10/4/2019).
Tanjak Bulu Mata Manja yang dikenakan ibu-ibu JFAC Stadion Jakabaring Palembang (bagian dari tim Dispora Sumsel), Rabu (10/4/2019). (SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO)

1. Tanjak Bulu Mata Manja

Aksesoris yang dimiliki oleh ibu-ibu  JFAC stadion Jakabaring ( bagian dari tim Dispora Sumsel) sangat menarik perhatian karena mereka memakai tanjak yang berbulu ayam.

Riya Wijaya mengatakan persiapan untuk menampilkan aksesoris tersebut dibutuhkan waktu 3 hari dan merupakan bagian aksesoris yang merupakan ciri khasnya dari instansinya serta aksesoris yang mereka namai dengan Tanjak Bulu Mata Manja.

ibu-ibu Dinas Pendidikan menyiapkan aksesoris tersebut sekitar satu Minggu. Walaupun meraka membelinya di pasaran aksesoris ini juga sangat memberi perhatian peserta lainya dan mereka namai dengan Payung Anti Hujan dan Panas
ibu-ibu Dinas Pendidikan menyiapkan aksesoris tersebut sekitar satu Minggu. Walaupun meraka membelinya di pasaran aksesoris ini juga sangat memberi perhatian peserta lainya dan mereka namai dengan Payung Anti Hujan dan Panas (SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO)

2. Payung Anti Hujan dan Panas

Kalau aksesoris ini dimiliki oleh ibu-ibu Dinas Pendidikan.

Menurut Ellbi M, mereka sudah menyiapkan aksesoris tersebut sekitar satu minggu.

Walaupun mereka membelinya di pasaran aksesoris ini juga sangat memberi perhatian peserta lainya dan mereka namai dengan Payung Anti Hujan dan Panas.

Payung Bambu, aksesoris yang dipakai oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) pada Pemecahan Rekor MURI Apel Perempuan Berkebaya dan Berkain Jumputan Terbanyak di halaman Griya Agung Palembang, Rabu (10/4/2019).
Payung Bambu, aksesoris yang dipakai oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) pada Pemecahan Rekor MURI Apel Perempuan Berkebaya dan Berkain Jumputan Terbanyak di halaman Griya Agung Palembang, Rabu (10/4/2019). (SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO)

3. Payung Bambu

Aksesoris yang dipakai oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ini sangat menarik perhatian karena bahan yang mereka gunakan bukan dari besi melainkan dari bahan bambu

Menurut Ketua IWAPI Sumsel, Hj Yus Niarhasni, payung yang mereka bawa tersebut adalah hasil karya dari tangan mereka sendiri menggunakan bambu dan kain sutra yang dilukis serta sudah disiapkan sejak 1 bulan lamanya.

Ia menambahkan kegunaan dari payung bambu tersebut ialah untuk melindungi dari wajah, panas dan panas.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved