Perjalanan Panjang Karir Ni Putu Desi Margawati Ratu Lompat Galah Indonesia Hingga Menjadi PNS
Perjalanan Panjang Karir Ni Putu Desi Margawati Ratu Lompat Galah Indonesia Hingga Menjadi PNS
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Perjalanan Panjang Karir Ni Putu Desi Margawati Ratu Lompat Galah Indonesia Hingga Jadi Menjadi Seorang PNS
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Hanya dengan sekali lompatan, Ni Putu Desi Margawati, atlet lompat galah Sumatera Selatan, langsung meraih emas.
Tak ada atlet lain yang mampu mengungguli lompatannya yang setinggi 3,50 meter. Medali perak di nomor ini diraih Sundari, atlet Kalimantan Barat yang berkali-kali gagal menyamai lompatan Desi Lompatan tertingginya 3,40 meter.
Itulah prestasi tak terlupakan Desi dalam karirnya. Namun prestasi terbaiknya terjadi pada musim 2002 saat mampu memecahkan rekor nasional, dengan lompatan tertinggi 4,10 meter.
Setelah medali demi medali dia raih, posisinya sebagai atlet lompat galah memang sulit terlampai, hal itu terlihat dari catatan karirnya baik di kancah nasional maupun internasional.
Ni Putu Desi kalah itu, terutama antara rentang waktu 2000-2014 kerap dijuluki Ratu Lompat Galah.
Namun, jauh sebelum mencapai prestasi gemilang itu, Desi harus melewati berbagai ujian dalam hidupnya, terutama untuk menunjukkan eksistensinya sebagai atlet tangguh.
Sebagai atlet, dia harus rela merantau meninggalkan kampung halamannya di Bali. Ni Putu Desi Margawati harus rela mengikuti serangkaian training camp dan tidak pulang dalam waktu tahunan di Jakarta sejak 2000 hingga 2016. Sebuah perjalanan panjang tanpa kenal lelah.
Dia pun banyak mengorbankan waktu dan tenaga, bahkan kala itu, seiring padatnya waktu latihan dan kemacetan di kota Jakarta, membuat Ni Putu Desi Margawati kala itu, memutuskan stop out dari perkuliahannya di semester ketiganya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rawamangun, Jakarta Timur.
Seperti diketahui, nama dan bakatnya mulai dikenal, ketika menjadi juara di tingkat Asia tahun 2000 dengan finish di urutan keempat. Dua tahun kemudian dia kembali membuat kejutan finis di urutan kelima di Asian Games 2002. Pada tahun 2003, Desi memperbaiki prestasinya dengan merebut medali perunggu di ajang Asia, disusul pada tahun 2004 dia merebut emas di ajang PON 2004 sebagai atlet kebanggaan Sumsel.
Wanita keturunan Bali kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 19 Desember 1980 silam ini, memutuskan menjadi atlet Sumsel dan memberikan emas pada tahun 2004, 2008 kembali meraih emas PON Kaltim 2008. Dia saat itu sebagai pemegang rekor lompat tinggi galah putri pada ketinggian 3,80 meter saat PON 2008 dan rekor nasional setinggi 4,10 meter pada 2002.
Siapa sangka keputusan Ni Putu menjadi atlet lompat galah karena terinspirasi saat melihat temannya.“Yang menjadi tokoh inspirasi pertama saya ialah teman saya sendiri. Saya berpikir walaupun dia perempuan kok bisa lompat tinggih seperti itu akhirnya saya juga ingin seperti itu“ begitu ucapnya Ni Putu Desi Margawati, 27 Maret lalu.
Selain di tingkat nasional, Desi sosok tangguh di tingkat Asia, karena pernah merebut peringkat keempat di ajang Kejuaraan Asia 2000, memenangkan medali perunggu di Kejuaran Asia 2000. Kemudian finis di posisi kelima di Asian Games 2002 dan memenangkan medali perunggu di Kejuaraan Asia 2003, lalu beberapa tahun kemudian memenangkan medali emas di Asian Indoor Games 2007 dan perunggu di Asian Indoor Games 2009.
Desi masih aktif sebagai atlet hingga 2012, dengan prestasi terakhir emas di PON 2012, prestasi ini sangat istimewa karena dia menyelamat muka atletik Sumsel di ajang PON Riau tersebut, dia masih aktif hingga PON 2016 untuk kemudian memutuskan pensiun.
Diakuinya, selama hampir 12 tahun malang melintang menjadi atlet membuatnya jenuh dan ingin fokus menjadi pelatih serta mengambi kepada negara. Sebab, Ni Putu Desi Margawati sudah berstatus PNS sehingga fokus menekuni pekerjaannya.