Berita Palembang

Pengerjaan Proyek Jembatan Musi VI Palembang Dihentikan, Kontruksi Capai 68 Persen

Pengerjaan mega proyek Jembatan Musi VI yang menghubungkan wilayah seberang Ulu Jalan KH Azhari dan seberang Ilir Jalan Sultan Mansyur

Penulis: Reigan Riangga | Editor: pairat
SRIPOKU.COM/REIGAN RIANGGA
Kontruksi pengerjaan Mega Proyek Jembatan Musi VI Palembang yang baru mencapai 68 persen yang akan dilanjutkan Tahun 2020. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Pengerjaan mega proyek Jembatan Musi VI yang menghubungkan wilayah seberang Ulu Jalan KH Azhari dan seberang Ilir Jalan Sultan Mansyur telah dihentikan sejak awal Maret 2019.

Hal ini lantaran, menyusul adanya lahan warga yang ternyata belum mau dibebaskan oleh pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

"Jembatan Musi VI pengerjaannya sudah dihentikan. Selama tahun 2019 ini tidak ada pengerjaan di lapangan," ungkap Plt Kepala Dinas PUBM Sumsel, Dharma Budhi, Rabu,  (6/3/2019).

Menurutnya, salah satu penyebab pengerjaan proyek dihentikan, tidak lain karena masalah pembebasan lahan.

Proses penggantian lahan yang berlarut-larut, sehingga 5 rumah warga di wilayah seberang Ulu dan Ilir ada yang menolak besaran ganti-rugi rumah mereka.

Dari itu, pihaknya sementara ini fokus pengerjaan proyek Jembatan Musi VI ini yang tidak menghalangi.

"Jadi, diwilayah Seberang Ilir ini ada 3 rumah yang belum dapat kesepakatan dan Seberang Ulu ada 2 rumah. Lima rumah inilah yang jadi penghambat pengerjaan," jelasnya.

Dengan adanya kendala tersebut, Dinas PUBM memutuskan untuk mengalihkan dana ke pembangunan infrastuktur lain. Sehingga dengan mengalihkan dana itu secara otomatis proyek akan langsung berhenti.

"Kalau tahun ini tidak ada dianggarkan, mau gimana? otomattis pengerjaan pasti berhenti dan tahun 2020 barulah dianggarkan untuk diselesaikan kedua sisi penghubung jembatan," katanya.

Sementara terkait konstruksi jembatan, Budhi menyebutkan saat proyek dihentikan, pengerjaannya sudah mencapai 68 persen. Namun begitu, untuk sisi jembatan sudah selesai secara keseluruhan.

"Untuk konstruksi secara keseluruhan jembatan sudah 68 persen. Jadi untuk jembatan sudah selesai semua, tinggal penghubung naik ke jembatannya saja belum bisa diselesaikan," kata Budhi.

Tidak selesainya proyek jembatan pun kini turut menimbulkan masalah baru, dimana Pemda akan terbebani biaya listrik dan biaya keamanan apabila kontraknya telah habis pada Desember mendatang.

"Senin-Jumat lampu biasa, Sabtu-Minggu lampu warna-warni. Ini beban karena kita nanti yang akan bayar, apalagi di situ ada tiga petugas. Sekarang ini masih dibayar kontraktor sampai Desember, setelah itu kan kita yang tanggung," katanya.

Sementara saat disingungg terkait biaya ganti rugi, dirinya enggan untuk menyebut nominal. Namun disebutnya biaya yang diminta si pemilik lahan tidak sesuai.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved