4 Cara Menghadapi Pelecehan Seksual Saat Naik Angkutan Umum
Alasannya simpel aja sih karena angkutan umum lebih praktis, murah, dan kadang lebih cepat sampai tujuan dibandingkan kalau naik kendaraan pribadi.
SRIPOKU.COM - Naik angkutan umum sering menjadi pilihan kita buat pergi ke sekolah atau ke tempat hangout bareng teman.
Alasannya simpel aja sih karena angkutan umum lebih praktis, murah, dan kadang lebih cepat sampai tujuan dibandingkan kalau naik kendaraan pribadi.
Berita Lainnya:
• Peneliti: Implan Otak Bisa Mencegah Pelecehan Seksual
• Para Wanita, Berhati-hatilah Naik Angkutan Umum di Jakarta!
Angkutan umum yang dipilih juga beragam, bisa angkot, kereta, transjakarta, atau taksi.
Sayangnya, sering sekali cewek mengalami pelecehan seksual saat meenjadi penumpang angkutan umum.
Bentuk pelecehannya juga macam-macam.
Ada yang tubuhnya dipandangi dengan tatapan yang enggak sopan, tubuhnya sengaja dipepet oleh cowok, bagian tubuh diraba atau dicolek oleh cowok, bahkan ada juga yang sengaja diperlihatkan alat kelamin oleh cowok di angkutan umum atau di jalan.
Pokoknya ada aja deh yang bikin kita jadi takut untuk naik kendaraan umum.
Duh...masak kita harus naik kendaraan pribadi terus biar aman, sih?
Lalu kalau kita mengalami pelecehan kayak gini, apa ya yang harus kita lakukan? Begini cara menghadapi pelecehan seksual saat naik angkutan umum!
1. Menghindar
Kalau kita lagi ada di kereta atau bus transjakarta dan posisi kita lagi berdiri, pasti kemungkinan besar kita akan dempet-dempetan dengan penumpang yang lain.
Di kesempatan seperti inilah biasanya para pelaku beraksi. Kalau kita merasa diperlakukan seperti yang sudah disebutkan di atas, yang pertama kali kita lakukan adalah menghindar.
Pastikan kita berdiri di bagian khusus cewek ya girls! Kalau memang sudah penuh di bagian tersebut, sebaiknya kita mendekat ke penjaga yang ada disana.
2. Lawan
Kalau menghindar saja enggak cukup mengatasi masalah (misalnya si pelaku justru mengikuti kita), saatnya kita melawan.
Kita boleh banget melakukan aksi membela diri dengan menepis tangannya, menginjak kaki atau menyikut perut si pelaku supaya dia sadar bahwa kita enggak suka dengan perlakuan tersebut.