Berita Palembang
Diskusi Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pembangunan Desa di Sumsel, Bangun Indonesia dari Pinggiran
Bangun Desa dari Pinggiran, Forum Merdeka Barat 9 Bersama Diskominfo dan Awak Media Gelar Diskusi Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pembangunan Desa
Diskusi Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pembangunan Desa di Sumsel, Bangun Desa dari Pinggiran
Laporan wartawan Sripoku.com, Pairat
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Media Forum Merdeka Barat 9 bersama Direktorat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar diskusi dengan mengangkat tema Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pembangunan Desa di Sumsel, Senin (4/4/2019).
Bertempat di Pendopo Griya Agung Palembang acara ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Anwar Sanusi (Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi), Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya dan Rektor Universitas Sriwijaya Prof Anis Saggaff.
Selain itu, diskusi ini juga dihadiri oleh Ketua PWI Firdaus Komar dan puluhan jurnalis dari berbagai media cetak dan elektronik di Palembang.
Dalam diskusi tersebut difokuskan mengenai pengentasan kemiskinan yang berbasis pembangunan desa yang ada di Sumsel yakni melalui dana desa.
Dana desa merupakan salah satu program yang dilaksanakan pemerintah pusat untuk meningkatkan produktivitas masyarakat di desa agar semakin sejahtera.
Berdasar hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumsel menunjukkan terjadinya pengurangan desa tertinggal dari tahun 2014 sebanyak 19750 desa, menjadi 13.232 desa pada tahun 2018 (BPS,2018).

Hal ini dicapai antara lain dengan membangun embung, irgasi, serta pasar dan BUMDES untuk meningkatkan produktivitas masyarakat desa, serta drainase, saluran air bersih, Polindes, dan MCK untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tentunya dilakukan dengan bersama dengan pendamping desa.
"Pengentasan kemiskinan terutama pada desa tertinggal menjadi salah salah satu misi HD-MY jadi diskusi hari ini tepat menjadi bahasan kita dan juga menjadi program pemerintah yang membangun Indonesi mulai dari pinggiran," ungkap Mawardi Yahya dalam diskusi.