Meski Ditawar Rp 1 Triliun oleh Israel, Seorang Pria Palestina ini Tolak Jual Rumahnya

Seorang pria Palestina yang tinggal di Kota Hebron, menolak tawaran dari penduduk Israel yang ingin membeli rumah dan tanahnya seharga 100 juta dollar

Editor: Bejoroy

SRIPOKU.COM , RAMALLAH - Seorang pria Palestina yang tinggal di Kota Hebron, menolak tawaran dari penduduk Israel yang ingin membeli rumah dan tanahnya seharga 100 juta dollar AS (sekitar Rp 1,4 triliun)

Berita Lainnya:
Kelompok Militan Palestina di Gaza Umumkan Gencatan Senjata dengan Israel'
Perempuan Palestina Sukses Ciptakan Bahan Bangunan dari Abu

Abdul Raouf Al-Mohtaseb bersikeras untuk tidak menjual kediaman dan tanahnya di Kota Hebron, wilayah Tepi Barat, meski telah berulang kali mendapat tawaran dari pendatang Israel.

Al-Mohtaseb mengaku terakhir kali pihak Israel telah menawarkan uang sebesar 100 juta dollar AS untuk membeli rumah toko miliknya yang menghadap Masjid Ibrahim di tengah kota di kawasan Al-Sahla, Hebron.

"Saya menolak tawaran sebesar 100 juta dollar AS," kata Al Mohtaseb seperti dikutip Middle East Monitor dari Arabi 21, Sabtu (19/1/2019).

Al-Mohtaseb menambahkan, dirinya tidak akan pernah setuju untuk menjual tanahnya kepada Israel berapa pun jumlah uang yang mereka tawarkan.

"Saya akan menolak seluruh uang di dunia. Saya tidak akan mengkhianati negara maupun rakyat Palestina. Uang itu baik, tetapi hanya jika diperoleh secara baik," tambahnya.

Al-Mohtaseb mengatakan, dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Al-Mayadeen, awalnya dia mendapat tawaran sebesar 6 juta dollar (sekitar Rp 85 miliar).

Setelah menolak penawaran pertama, pihaknya kembali mendapat tawaran sebesar 40 juta dollar (sekitar Rp 570 miliar) dan terakhir 100 juta dollar.

Meski mendapat penawaran yang sangat tinggi, namun dia menekankan tidak akan mengubah sikapnya dan akan tetap menjadi penjaga Masjid Ibrahim.

Al-Mohtaseb bahkan mengaku sempat mendapat tawaran dari pendatang Israel untuk fasilitas pindah ke Australia atau Kanada, untuk menjalani kehidupan dan pekerjaan baru. Akan tetapi pendiriannya tetap tidak berubah.

"Semakin tinggi penawaran yang datang untuk rumahnya, maka semakin bertambah rasa cinta saya pada Tanah Air saya."

"Saya hidup dan tumbuh besar di sini, tapi cucu-cucu saya terancam kehilangan tempat ini," kata kakek yang memiliki 20 cucu itu.

Kota Hebron yang berada di Tepi Barat, telah lama diperebutkan antara Palestina dengan Israel.

Dengan mayoritas penduduk Palestina, kota itu tengah berjuang menghadapi pendudukan Israel yang terus meningkat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved