Bahayakah Bayi Merangkak Mundur? Inilah Penjelasannya
ada banyak hal yang dihadapi saat anak dalam fase ini misalnya anak justru merangkak dengan posisi mundur.
SRIPOKU.COM-- Wah senangnya melihat anak memasuki fase merangkak.
Fase ini merupakan salah satu perkembangan anak sebelum nantinya ia berhasil berjalan sendiri.
Namun, ada banyak hal yang dihadapi saat anak dalam fase ini misalnya anak justru merangkak dengan posisi mundur.
Apakah hal ini berarti ada masalah dengan perkembangannya?
• Jadi Kandidat Kuat Juara Liga 1 2019, Penuh Pemain Bintang, Berikut Formasi Skuad Madura United
• Rumor Tentang Manchester United Bikin Ole Gunnar Solskjaer Buka Suara, Ungkap Hal Ini

Menurut Tanya Remer Altmann, seorang dokter pediatri sekaligus penulis buku The Wonder Years: Helping Your Baby and Young Child Successfully Negotiate the Major Developmental Milestones Pada saat bayi mulai merangkak yakni sekitar usia 7 hingga 10 bulan, ia akan memilih cara yang paling mudah untuk melakukannya.
“Jika lengan bayi si kecil lebih dahulu kuat dibanding kakinya, ia akan mendorong atau bergeser ke belakang,” ujarnya.
Hal ini tak berarti si kecil mengalami masalah pada perkembangannya.
Anda perlu membiarkan si kecil merangkak ke arah belakang sebab ini juga jadi cara untuk menguatkan otot-ototnya.
Saat kakinya sudah jauh lebih kuat, anak akan dengan sendirinya merangkak maju.
Moms juga bisa melatih si kecil untuk merangkak ke depan dengan memberikan mainan atau hal-hal yang menarik perhatian.
Ketika anak berusaha untuk menggapai barang tersebut, cara ini baik untuk meningkatkan kekuatan otot kaki.
Agar merangkak bayi menjadi lancar, Moms bisa melakukan berbagai persiapan misalnya melatih bayi tengkurap.

Biarkan ia tengkurap dan bermain selama beberapa menit akan membuatnya melatih otot.
Setelah itu, berikan stimulus agar ia bergerak dengan mainan atau benda-benda lain.
American Academy of Pediatrics menyarankan penggunaan bantal atau barang lainnya untuk membuat rintangan bagi anak.