Tiga Mahasiswa Teknik Ini Akhirnya Berhasil Rancang JPO yang Ramah dan Nyaman Bagi Difabel

Tiga mahasiswa Teknik Infrastruktur Sipil ITS, berhasil membuat Design Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang ramah difabel

Editor: Welly Hadinata
TRIBUN JATIM/ISTIMEWA
Ketua tim CT Generation II, Nafi Maula Abdullah menunjukkan desain JPO ramah difabel - ISTIMEWA 

SRIPOKU.COM, SURABAYA - Tiga mahasiswa Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membentuk tim bernama CT Generation II menciptakan Sustainable Design.

Karya Sustainable Design tersebut satu di antaranya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang ramah difabel.

Ketiganya mahasiswa tersebut adalah Nafi Maula Abdullah, M Ali Burhan dan Afif Argadipa Alfiansyah.

Tergabung dalam CT Generation II, tim ini bekerja sesuai pembagian tugas, di mana Nafi Maula Abdullah dan M Ali Burhan mengerjakan perhitungan ,sedangkan Afif Argadipa Alfiansyah merancang desain jembatan.

Dengan cara itu, mereka berhasil menyelesaikan karyanya dalam waktu dua minggu.

Ada empat aspek yang ditekankan dalam rancangan JPO tersebut.

Bupati Lahat Cik Ujang Absensi ASN, Ternyata Banyak ASN yang tak Masuk Kerja Pasca Libur Tahun Baru

Empat Daerah di Sumsel ini Rawan Bencana Longsor dan Banjir Bandang, BPBD Minta Warga Tetap Waspada

Ketua tim, Nafi Maula Abdullah, menjelaskan aspek pertama yang mereka tekankan adalah kenyamanan.

Jika biasanya akses JPO hanya ditunjang dengan tangga, Ia dan dua kawannya membangun lantai miring pengganti tangga untuk memudahkan akses difabel.

Lantai ini dibuat dengan kemiringan 20 derajat, sesuai dengan peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Kami tidak menggunakan lift karena biaya pembangunannya tidak ekonomis,” tambah pemuda yang akrab disapa Nafi ini,  Rabu, (2/1/2019).

Uniknya, lanjut Nafi, di samping fungsi utamanya untuk menyeberang, jembatan ini juga dirancang untuk dapat memanen energi terbarukan dengan memanfaatkan kedua musim yang ada di Indonesia.

Tak kurang dari delapan buah panel surya terpasang di atas atap jembatan untuk membendung panas matahari pada musim kemarau.

Adapun untuk musim hujan, mereka meletakkan turbin pada talang air yang nantinya akan digerakkan oleh air hujan.

“Energi yang tersedia di alam akan diubah menjadi listrik, sistem ini mampu mencapai efisiensi hingga 60 persen,” tuturnya.

 JPO Ramah Difabel Karya Mahasiswa ITS Sabet Juara Dua Kompetisi Lomba Gambar Teknik Nasional

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved