8 Pasukan Elite Paling Mengerikan di Dunia & Latihan Paling Sadis, No 4 Ternyata dari Indonesia

Bahkan para anggota SKSWF ini hanya menggenakan sepatu boots dan celana panjang saja, tanpa memakai baju dalam berlatih.

Penulis: candra okta della | Editor: Rizka Pratiwi Utami
ISTIMEWA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM - Cara setiap negara untuk menjaga kedaulatan meski hampir sama dengan membangun kekuatan militer, tetap memiliki perbedaan. 

Mulai dari menyiapkan pasukan khusus, hingga berlomba-lomba menciptakan senjata pembunuh massal. 

Karena, jika kekuatan militer terlampau lemah. Bukan tidak mungkin satu negara dengan mudah dihancurkan. 

Indonesia sendiri berdaulat tidak langsung lewat tangan Tentara Republik Indonesia (TNI). 

Perjalanan panjang pembentukan tentara melalui tumpah darah dan perjuangan rakyat. 

TNI pada awalnya merupakan organisasi yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Diam-diam Artis Cantik Ini Nikahi Pengusaha Kaya Raya, hingga Punya 7 Jabatan Di Perusahaan Besar!

Setelah Punya Kebun Ganja 4 Hektar, Mike Tyson Blak-blakan Soal Bisnis Ganja

Hasil Lengkap Liga Inggris, Liverpool Juara Paruh Musim, Arsenal dan City Tertahan

Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan selanjutnya diubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Pada masa mempertahankan kemerdekaan ini, banyak rakyat Indonesia membentuk laskar-laskar perjuangan sendiri atau badan perjuangan rakyat.

Usaha pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, sambil bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.

Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi.

Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi yang bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Penyatuan satu komando ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.

Pada tahun 1998 terjadi perubahan situasi politik di Indonesia. Perubahan tersebut berpengaruh juga terhadap keberadaan ABRI.

Video Gol Hasil Pertandingan Liverpool vs Newcastle, The Magpies Dibantai Tanpa Balas 0-4

Pernah Hidup Bersama 11 Tahun, Andi Soraya Tulis Pesan Ini Saat Tahu Steve Emmanuel Ditangkap Polisi

Sudah Berumur 50 Lebih, Pemeran Yanti di Film Pengkhiatan G30S PKI Pilih Lakukan Ini Ketimbang Nikah

Pada tanggal 1 April 1999 TNI dan Polri secara resmi dipisah menjadi institusi yang berdiri sendiri.

Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI, sehingga Panglima ABRI menjadi Panglima TNI.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved