Berita Palembang

Para Siswa SD dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Palembang Mulai Ujian Semester

Seluruh siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) tengah melaksanakan ujian semester yang dilaksanakan selama 6 hari ke depan.

Penulis: Yuliani | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/YULIANI
Para siswa SDN 30 Palembang saat menggelar ujian semester, Senin (3/12/2018). 

Para Siswa SD dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Palembang Mulai Ujian Semester

Laporan wartawan Sripoku.com, Yuliani

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mulai hari ini, Senin (3/12/2018) seluruh siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) tengah melaksanakan ujian semester yang dilaksanakan selama 6 hari ke depan.

Ujian semester ini juga diikuti oleh siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDN 30 Palembang.

Dari pantauan Sripoku.com di lapangan, terlihat para siswa ABK dan siswa lainnya tengah sibuk mengisi soal jawaban.

Ujian semester tahun ini diikuti sebanyak 700 siswa dengan rincian 127 siswa ABK dan 573 siswa biasa.

Tingkah lucu pun terlihat saat siswa ABK hendak memulai ujian.

Ada yang sampai nangis tanpa tahu sebabnya, ada juga yang diingatkan untuk tidak bermain games saat ujian.

Namun gurunya pun dengan sigap menenangkan dan mengarahkan siswanya agar fokus ikut ujian.

Kepala SDN 30 Palembang, Nuraini mengatakan, ujian semester kali ini dilakukan dua versi, yaitu pertama KTSP (Kurikulum 2006) dan Kurikulum 2013 (K13).

"Hari ini merupakan ujian perdana semester. Kita pakai dua versi, untuk KTSP mata pelajaran PKN dan Bahasa Indonesia, sedangkan K13 untuk mata pelajaran Tema 1 dan Agama," ujar Nuraini di sela pelaksanaan ujian semester di SDN 30 Palembang.

Ia menambahkan, bagi siswa ABK tidak ada perbedaan dengan yang lainnya.

Baik soal ujian maupun kelasnya pun digabung dengan siswa biasa.

Ujian semester dilakukan selama 6 hari, 5 hari ujian tertulis dan hari terakhir ujian muatan lokal (mulok).

"Semua soal sama, tidak ada perbedaan. Akan tetapi kita sebagai guru harus sabar dalam mendidik siswa seperti itu, kita turuti apa yang dia (siswa, red) mau. Jangan sampai nantinya dia merasa terbebani," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) 29 Ilir, Sarmidi menambahkan, mengenai soal ujian pihaknya memberi leluasa kepada sekolah, karena sekolah lebih paham dengan kondisi siswa.

"Kalau soal memang diharapkan dibuat per sekolah. Sehingga nantinya siswa akan lebih mudah mengerti," ujarnya.

====

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved