Berita Palembang
Begini Komentar Kemenag Sumsel dan MUI Palembang Soal Masjid Terpapar Radikalisme
Jangan sampai, data-data yang diungkap ke publik mengenai radikalisme menjadi polemik di kalangan masyarakat.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Yandi Triansyah
SRIPOKU. COM, PALEMBANG -- Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel ungkap data 41 masjid dan sebagainya yang terpapar radikalisme kepada Badan Intelejen Nasional (BIN).
Jika terdapat masjid-masjid di Sumsel yang dimaksud radikalisme oleh pihak BIN maka pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap masjid tersebut.
Kabag Humas Kemenag Sumsel, Saefuddin Latief mengetakan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui Ada masjid di wilayah Sumsel yang terpapar paham radikalisme.
"Kita belum mengetahui dari 41 masjid yang disebutkan oleh BIN dari Sumsel atau tidak," kata Saefuddin, Senin (19/11) saat dihubungi.
Jangan sampai, data-data yang diungkap ke publik mengenai radikalisme menjadi polemik di kalangan masyarakat.
"Siapa radikal dimana harus BIN ungkap supaya tak jadi polemik, " kata dia.
Saefuddin menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pembinaan terhadap masjid, melalui penyuluh-penyuluh ke majelis taklim maupun masjid- masjid.
"Ada tidaknya radikalisme kita sudah melakukan pembinaan, " kata dia.
Termasuk rekomendasi nama kiayi ust yang mengisi khutbah jumat diberikan kepada masjid masjid yang Ada di Sumsel.
"Palembang mayoritas masjid sudah kita rekomendasi pengisi khutbah, " kata dia.
Sementara itu, Ketua MUI Palembang, Saim Marhadan mengaku belum mengetahui adanya masjid dan perguruan tinggi yang terpapar paham radikalisme.
"Masjid mana? belum ada kalau di Palembang, " kata dia.
Islam kata dia, agama rahmatan lil alamin, sehingga tidak perlu disebarkan melalui kekerasan.
Ia meminta umat untuk sailing menghormati dan menghargai.
"Jangan sampai saling benci saling caci, " kata dia.
Sebelumnya BIN mengungkapkan sebanyak 41 dari 100 masjid di beberapa kementerian hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terindikasi terpapar radikalisme.
41 masjid yang terindikasi terpapar paham radikal terdiri dari 11 masjid di Kementerian, 11 masjid di lembaga, dan 21 masjid di BUMN.