Berita Musi Banyuasin
Pemkab Muba dan LIPI Kelola Buah Mangrove & Sabut Kelapa Menjadi Komodoti Unggulan
Pemkab Muba Bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melatih masyarakat mengelola buah Mangrove serta sabut kelapa

SRIPOKU.COM, LALAN -- Pemkab Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Muba gelar pelatihan bagi masyarakat Kecamatan Lalan, tujuan pelatihan ini ialah dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan.
Pemkab Muba Bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melatih masyarakat mengelola buah Mangrove serta sabut kelapa yang banyak tumbuh di wilayah Lalan.
“Mulai Senin kemarin kita mulai memberikan pelatihan kepada warga Lalan di dua desa yakni Desa Karang Mukti dan Purwa Agung,” Ujar Kepala DInas PMD Muba, Richard Cahyadi AP MSi dan Pendayagunaan SDA- Teknologi Tepat Guna (TTG) Sahidi SPd MSi.
Baca: Herman Deru Tunaikan Janji Kampanye, Belum 100 Hari Aktifkan Kembali P3N
Pelatihan itu diberikan, salah satu langkah dalam pengelolaan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang tumbuh di Lalan sehingga menjadi hasil yang bernilai tinggi yang tentunya akan dapat dikelola masyarakat lalan untuk menambah penghasilan warga Lalan Kedepanya
Sahidi SPd Msi Kabid Pendayagunaan SDA- Teknologi Tepat (TTG) menjelaskan secara teknis bahwa.
“Ada dua yang akan difokuskan dan telah diberikan pelatihan yakni pengelolaan buah Mangrove menjadi komoditi unggulan seperti menjadi sirup, selai, dodol, permen, tepung dan pangan khas Mangrove. Serta sabut buah kelapa dibentuk menjadi tali galangan kapal,” jelasnya.
Baca: Berita Palembang: Divonis 20 Tahun Penjara, Pembunuh Sopir Taksol Teriaki Keluarga Korban Mati Kau
Dalam pelatihan yang diberikan kepada warga tidak hanya dari DPMD saja, tapi dari pihak LIPI. Karena, nantinya dua desa yakni Karang Mukti dan Purwa Agung ini akan dijadikan rumah produksi intuk pengelolaan buah mangrove serta pengelolaan sabut buah kelapa jadi tali galangan kapal.
“Lalu, nanti kedepannya juga nanti, ada upaya pelestarian dan pembudidayaan tanaman mangrove serta tanaman buah kepala. Dan yang terpenting, upaya penyelamatan ekosistem biota perairan di Kecamatan Lalan.
Untuk masalah pemasaran produk hasil pengelolaan yang dihasilkan oleh warga dua desa dimakaud nantinya pihak LIPI akan membantu, bilamana pengelolaan dua SDA yang dimiliki Lalan ini berhasil,” ucapnya.
Baca: Berita Palembang: Divonis 20 Tahun Penjara, Pembunuh Sopir Taksol Teriaki Keluarga Korban Mati Kau
Sementara itu, Nanang Surahman ST MT salah satu narasumber dari LIPI untuk pengelolaan buah Mangrove, mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan Mangrove terbesar di dunia, meskipun saat ini sebagian besar jumlah hutan itu sudah mengalami kerusakan mengingat
“Ekosistem Mangrove memiliki manfaat ekonomis yaitu hasil kayu, budidaya air payau, pariwisata dan lainnya. Serta manfaat lain secara ekologis adalah berupa perlindungan bagi ekosistem daratan dan lautan, yaitu sebagai penahan abrasi atau erosi gelombang dan angin kencang,” bebernya.
Baca: Berita Empatlawang: Cerita Camat Muarapinang, Diprotes Warganya & Tahan Buku Nikah Bagi Pelanggar
Nah, maka dari itu, khususnya warga Kecamatan Lalan yang mana selama ini tidak begitu paham akan pentingnya tanaman Mangrove, kini akan melirik tanaman tersebut.
Karena, buah Mangrove sendiri bisa diolah menjadi komoditi pangan yang bernilai jual.
Dan jika nanti program ini berjalan dengan baik untuk hasilnnya kita sebagai Lembaga akan membantu pemasaranya selain itu dengan pelatihan ini akan membuka wawasan masyarakat dan juga outputnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat kedepanya pungkasnya
-
Herman Warga Lawang Wetan Musi Banyuasin Ditemukan Tewas dengan Wajah Penuh Luka
-
Tahun Ini Pemkab Muba Targetkan Seluruh SMP Sederajat Laksanakan UNBK
-
Sepak Terjang Abi Selegar Dalam Bisnis Narkoba di Sekayu Muba Berakhir Sudah
-
Jalin Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran, Dinkes Muba Operasi Gratis 45 Penderita Bibir Sumbing
-
Pemerintah Kabupaten Muba dan Perusahaan Sepakat Perbaiki Jalan Lintas Sekayu-PALI