Berita Palembang
Mohammad Syahril, Dirut RSMH Palembang yang Miliki Segudang Prestasi, Ungkap Rahasia Sukses
Mengenal Mohammad Syahril, Dirut RSMH yang Miliki Segudang Prestasi, Blak-blakan Ungkap Rahasia Sukses
Mengenal Mohammad Syahril, Dirut RSMH yang Miliki Segudang Prestasi, Blak-blakan Ungkap Rahasia Sukses
Laporan wartawan Sripoku.com, Pairat
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Memasuki usianya ke-61 tahun keberadaan Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) menjadi salah satu tonggak sejarah kemajuan dunia medis dan instansi kesehatan di Sumsel dan Indonesia pada umumnya.
Apalagi sejak awal didirikannya pada tahun 1953 hingga sekarang, RSMH telah mengalami begitu banyak perubahan dari masa ke masa.
Berbagai atribut gelar pun tersemat di belakang nama besar RSMH, di antaranya sebagai rumah sakit tipe A, rumah sakit pendidikan, rumah sakit rujukan nasional dan belakangan sebagai rumah sakit akreditasi internasional (JCI).
Tentu tak terlepas dari peran serta seseorang yang mampu membawa laju 'kapal' RSMH hingga sampai seperti sekarang, dan yang menjadi pertanyaan besar seperti apa sosok yang mampu mengemban amanah sebagai orang nomor satu di RSMH Palembang tersebut?
Membanggakan, siapa sangka ternyata sosok yang mengemban amanah sebagai Direktur Utama (Dirut) RSMH tersebut merupakan putra daerah asli 'Jeme Lahat' Sumsel.
Dialah Dr Mohammad Syahril, Sp.P,MPH, sejak 2015 hingga sekarang dirinya didaulat menjadi Dirut RSMH Palembang menggantikan dirut sebelumnya yakni dr H Yanuar Hamid, Sp.PD,MARS.

Nama Syahril sudah tidak asing lagi di dunia kedokteran, sebelum didaulat sebagai dirut RSMH Palembang suami dari Dr Fatinah Suraya, M.Kes tersebut sudah mengabadikan diri di Pulau Jawa.
Berbicara masa kecil Syahril, tentu sangatlah pantas dengan apa yang telah diraihnya saat ini.
Tantangan demi tantangan berhasil dilewatinya seolah tak mengenal kata menyerah. Setiap kesempatan adalah 'emas' bagi bungsu dari 7 bersaudara tersebut.
Besar dari keluarga yang kurang mampu membuat Syahril kecil tak bisa berdiam diri, puncaknya pada saat sang Ayah dipanggil oleh Sang Maha Kuasa di saat usianya tepat menginjak 7 tahun, pada waktu itu dirinya tengah duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 1.
Sejak itulah, dirinya bersama kakak ikut membanting tulang membantu sang ibu mencari nafkah dengan berwiraswasta demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai dari urusan perut hingga keperluan sekolah lainnya.
Menginjak remaja prestasi Syahril pun mulai terlihat, tak pelak dirinya selalu meraih juara umum berturut-turut selama tiga tahun di sekolah, sehingga dirinya mendapat beasiswa dari sekolah SMP Santo Yosef Lahat, dan dari beasiswa yang diterimanya tersebut cukup membantu meringankan beban sang ibu untuk biaya sekolah.
Tak sampai di situ, tepat pada tahun 1977 dirinya dinobatkan sebagai pelajar teladan tingkat Provinsi Sumsel dari Kabupaten Lahat.
