Honorer K2 Tidak Bisa Ikut Seleksi CPNS 2018, Faktor Ini Penyebabnya
Jika mereka tertunda dalam seleksi CPNS sampai dua tiga tahun berikutnya, maka kesempatan ikut seleksi CPNS hilang selamanya.
SRIPOKU.COM -- Kuota seleksi CPNS 2018 untuk kategori honorer guru (K2) di Kabupaten Batola cuma 9 orang.
Padahal, jumlah honorer kategori K2 di Batola ada sekitar 186 orang.
Bahkan, rata-rata usia honorer K2 di atas 35 tahun.
“Kalau seleksi CPNS untuk honorer K2 di batasi usianya, kasihan mereka. Para honorer K2 ini mereka banyak tahun 2005 ke bawah dan usianya di atas 35 tahun,” kata Sumarji, Kadisdik Batola, Selasa (18/9).
Bahkan, lanjut dia, saat ini masih ada honorer K2 tahun 1995.

Diharapkan ke depan, para honorer K2 lebih dihargai dan bisa ikut seleksi CPNS 2018.
Honorer K2 rata-rata usianya sudah 34 tahun.
Jika mereka tertunda dalam seleksi CPNS sampai dua tiga tahun berikutnya, maka kesempatan ikut seleksi CPNS hilang selamanya.
Padahal, Sumarji membeber fakta Batola kurang tenaga pendidik sampai 700 orang.
Setiap tahun, guru pensiun yang mencapai 70 sampai 75 orang.
“Kalau penerimaan CPNS guru SD di Batola cuma 45 orang, jumlahnya tidak jauh dengan yang pensiun tahun ini,” ucapnya.

Secara pribadi, Sumarji ingin semua honorer diberi kesempatan mengikuti seleksi CPNS 2018.
Dia mengaku miris dan kasihan mendengar keluhan guru di lapangan yang telah mengabdi selama 20 tahun.
“Saya khawatir kuota honorer K-2 sebanyak 9 orang itu juga terbagi di dinas-dinas lainnya,” ucapnya.
Terkait hal itu, Hardian Noor, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Batola, menegaskan untuk honorer K-2 yang bisa ikut seleksi CPNS memang hanya cuma diberi jatah 9 orang dan berusia harus di bawah 35 tahun.
“K-2 itu khusus tenaga honorer tenaga guru. Para tenaga honorer K-2 tetap bisa mengabdikan diri meski tak bisa ikut dalam seleksi CPNS,” jelas dia.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul:
Faktor ini yang Menjadi Kendala Tenaga Honorer K2 Tidak Bisa Ikut Seleksi CPNS 2018