Asian Games 2018
Moment Hanifan Peluk Jokowi dan Prabowo, Ternyata Inilah Alasannya:'Biar Mereka Tahu'
Aksi Hanifan Yudani Kusumah, alet pencak silat yang turun di nomor 55-60 kg, memang menimbulkan kesan
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, JAKARTA-Aksi Hanifan Yudani Kusumah, alet pencak silat yang turun di nomor 55-60 kg, memang menimbulkan kesan bagi penikmat Asian Games dan para pengamat politik.
Sebab, Hanifan menjadi pembicaraan dan trending topik, ketika aksinya memeluk Jokowi dan Prabowo, sehingga tokoh nasional yang tengah menjadi pusaran isu panas politik ini, saling memeluk dalam kibaran bendera Merah Putih yang dibawa Hanifan.
Moment penting ini terjadi ketika, pria 20 tahun ini baru saja menyudani perlawan pesilat dari Vietnam. Secara sigap, usai berselebrasi di materas atau gelanggang pertandingan, tiba-tiba Hanifan naik ke tribun usai memenangkan pertandingan.
Ketika berada di tribun itulah, Hanifan, pesilat peraih emas Asian Games ini, langsung menyalami Jokowi. Selanjutnya, Hanifan juga menemui dan menyalami serta memeluk Prabowo Subianto, sang Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia yang juga hadir itu.
Prabowo yang mengenakan uniform Pencak Silat itu memang hadir menyansikan langsung. Dia memang duduk bersama Presiden Jokowi yang mengenakan jaket merah.

Aksi ini pun berlanjut, sebab tidak disangka, Hanifan lalu memeluk Jokowi dan Prabowo berada, tampak kedua tokoh yang kini menyalonkan diri sebagai Capres tersebut itu, tersenyum bahagia dan saling memeluk, dan disaksikan pula oleh Wapres Jokowi.
Ternyata beginilah alasan dari Hanifan, dia memang memiliki alasan yang sangat masuk akal, jika suasana panas di arus bawah tidak terjadi kepada dua tokoh yang sebenarnya masih sangat dekat dan mesra itu.

"Yang itu itulah Sensasinya. Terharu. Pertama-tama, saya kenapa harus mempererat seperti itu, karena Indonesia harus saling menghargai karena banyak di socmed kan saling mencerca Prabowo-Jokowi. Tapi sisi lain tidak seperti itu, makanya dengan pencak silat (sebagai) budaya bangsa Indonesia, saya mempererat silaturahmi kita," ujar Hanifan seperti dilansir dari salah satu stasion televisi.
Dia ingin masyarakat tahu, bahwa tidak ada apa antara Jokowi dan Prabowo, di mana keduanya saling mendukung untuk nama besar Indonesia di mata dunia lewat olahraga di Asian Games.
"Biar tahu masyarakat Indonesia, Prabowo dan Jokowi tidak ada apa-apa. Hanya itu orang-orang yang sirik karena kesuksesan mereka. Saya sebagai insan silat Indonesia bahwa silat itu artinya silaturahmi. Jadi kita harus jaga menjaga hati kita sama-sama. Kita satu bangsa, satu negara, masak kita harus terpecah-belah karena hal tidak penting," tutur Hanifan.

Sebelumunya, ada total untuk sementara ini 6 emas diraih oleh tim pencak silat Indonesia, setelah Yudani Kusumah Hanifan memenang duel menegangkan menghadapi Nguyen Thai Linh di kelas 55-60 kg di TMII Jakarta, Rabu (29/8/2019) pukul 16.00.
Bagi Hanifan, pertarungan ini sangat menegangkan, disaksikan Presiden Jokowi dan Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto, Yudani alias Hanifan tampak begitu emosional, beberapa kali dia melakukan gerakan berbahaya dimana tendangannya dua kali mengenai wajah Thai Linh yang terkapar.
Wasit bahkan kemudian memberikan pengurangan nilai kepada Yuda, yang sempat pula melakukan protes.
Memang, Thai Linh yang lebih tinggi dari Yuda memang terlihat lebih menunduk dan lebih rendah dari Yuda, sehingga ketika dia melakukan tendangan, kakinya langsung mendarat di wajah.
Sementara itu, Thai Linh yang juga tampil penuh semangat terlihat beberapa kali melakukan gerakan ilegal sehingga diprotes oleh Yuda dan sang pelatih.