Berita Ogan Ilir
Serunya "Melebung" Ikan di Air Rawa, Tradisi Masyarakat Caram Seguguk hingga Sekarang
Tradisi melebung ikan air rawa disaat akhir masa panen padi sampai saat ini masih dilestarikan masyarakat "caram seguguk" Kabupaten Ogan Ilir
Penulis: Beri Supriyadi | Editor: pairat
Laporan wartawan Sripoku.com, Beri Supriyadi
SRIPOKU.COM,INDRALAYA-- Tradisi melebung ikan air rawa di saat akhir masa panen padi sampai saat ini masih dilestarikan masyarakat "caram seguguk" Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Pada saat itu, kondisi air lebak atau sawah mulai mengering sehingga yang tersisa adalah genangan air (kolam ikan di tengah sawah).
Selanjutnya setelah lebong dibersihkan maka ikan pun mulai dipanen oleh warga baik dengan cara menangkap langsung, atau dengan bantuan peralatan berupa jala, sekap dan peralatan penangkap ikan lainnya.
Seperti yang dilakukan warga Desa Talang Sari Kecamatan Rantau Alay Kabupaten OI, Selasa (14/8/2018) pukul 10.00, mereka tampak ceria mulai dari anak-anak, hingga ibu-ibu dari pemilik lebung ikan.
Baca:
LIVE STREAMING: Puluhan Ikan Aligator Dimusnahkan, 1 Ekor Aligator Bisa Habiskan 10 Kilogram Ikan
Awas Kamu Pakai, Inilah 56 Daftar Produk Kosmetik Berbahaya Hasil Rilis BPOM Mulai 2009 hingga 2018
Tak tanggung-tanggung, mereka rela membasahi hampir seluruh pakaian yang dikenakan saat berupaya mengambil ikan-ikan yang tersedia di dalam lebung, mulai dari ikan toman, sepat, gabus, lele dan jenis ikan air rawa lainnya.
"Tentu, hasil ikan yang banyak menjadi harapan bagi semua pemilik lebung. Namun yang paling utama adalah kegembiraan, pada saat berlangsungnya melebong itu sendiri," kata Azmi warga setempat.
Selanjutnya, ikan yang dihasilkan dari melebung, diolah untuk dikonsumsi secara bersama-sama sesuai selera, ada dimasak pindang, panggang, lalu dicampur dengan sambal khas terasi dan nasi putih. (*)
