Cerita Makam Soeharto dan Ibu Tien Berlapis Emas? Ini Dia Faktanya Sampai Ada Ledakan
Saat istrinya Ibu Tien Soeharto meninggal, banyak isu menyebut jika Soeharto telah menghiasi makam keluarganya tersebut dengan emas.
SRIPOKU.COM - Tepat 10 tahun lalu atau 27 Januari 2008 Presiden ke-2 RI Soeharto meninggal dunia.
Namun jauh sebelum ajal menjemputnya Soeharto sudah berpesan soal dimana dia mestinya dimakamkan.
Jenderal bintang lima ini sebearnya berhak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, akan tetapi ia memilih untuk dimakamkan di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa Tengah.
Entah apa yang membuat Soeharto meminta dibuatkan makam keluarga disana.
Saat istrinya Ibu Tien Soeharto meninggal, banyak isu menyebut jika Soeharto telah menghiasi makam keluarganya tersebut dengan emas.
Mendengar isu tersebut, Soeharto saat itu sangat marah.
"Omongan orang bahwa Astana Giribangun itu dihias dengan emas segala, omong kosong. Tidak Benar. Dilebih-lebihkan. Lihat sajalah sendiri," ujar Soeharto.
Soeharto pun mengungkap fakta sebenarnya.
Menurut Soeharto, bangunan itu berlantaikan batu pualam dari Tulung Agung.
Sedangkan kayunya memang diambil dari kayu-kayu berkualitas agar kuat dan tahan lama.
"Pintu-pintu di sana yang dibuat dari besi adalah karya pematung kita yang terkenal G Sidharta. Alhasil segalanya buatan bangsa sendiri," terangnya.
Ledakan keras di makam Soeharto
Cerita tak kalah menarik datang dari penjaga makam keluarga Soeharto, Sukirno.
Ia menceritakan sebuah peristiwa yang aneh terjadi kala makam Soeharto pertama kali digali.
"Hantaman linggis yang pertama menghujam, disusul hantaman yang kedua. Tepat pada hantaman linggis yang ketiga tiba-tiba duarrrrrr. Terdengar suara ledakan yang sangat keras bergema di atas kepala kami," tutur Sukirno dalam buku 'Pak Harto Untold Stories' halaman 344.