Berita Ogan Ilir

Merasa Dilecehkan 5 dari 7 Anggota Fraksi Golkar DPRD Ogan Ilir Memilih Walk Out dari Ruang Sidang

Merasa dilecehkan, Lima orang anggota fraksi Partai Golkar di DPRD Ogan Ilir memilih walk out dari sidang paripurna.

Penulis: Beri Supriyadi | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/BERI SUPRIYADI
Lima dari tujuh anggota DPRD OI fraksi partai Golkar sepakat memilih wall out atau keluar dari ruang persidangan karena merasa dilecehkan. 

Laporan wartawan sripoku.com, Beri Supriyadi

SRIPOKU.COM, INDRALAYA -- Rapat paripurna DPRD Kabupaten Ogan Ilir (OI) dengan agenda pengesahan dan pengambil keputusan atas Laporan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati OI yang berlangsung di gedung paripurna DPRD OI, Kamis siang (26/7) pukul 14.00, fraksi partai Golkar memilih "Wall Out".

Wall Out fraksi Golkar yang berjumlah lima anggota dari tujuh anggota dalam paripurna tersebut, lantaran mereka menilai bila paripurna pengesahan dan pengambil keputusan atas LKPJ Bupati tidak kourum.

Faktanya, dalam sidang tersebut tidak dihadiri oleh Bupati OI malah diwakilkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) H Herman.

"Ini tidak kourum, kedua tidak dihadiri oleh Bupati dan yang terakhir, belum adanya jawaban tertulis yang disampaikan oleh Bupati OI terkait adanya selisih nilai PAD. Jadi kami selaku fraksi Golkar merasa dilecehkan," tandas M Iqbal anggota DPRD OI dari fraksi Golkar.

Ia menyesali sikap Bupati OI HM Ilyas Panji Alam yang dinilai telah melecehkan partai Golkar. Bagaimana tidak, dijelaskan Iqbal, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan pihaknya terdapat selisih nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten OI pada tahun 2017 lalu.

"Bahwa ada selisih koreksi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI bahwa dari Rp 60 millyar PAD dan berubah menjadi Rp 95 milyar. Kemana Rp 35 Milyarnya?. Ini yang perlu kami pertanyakan kepada Bupati OI secara lisan dan tertulis. Namun permintaan kami tidak digubris sama sekali," katanya seraya menyebut pihaknya selaku fraksi partai Golkar merasa berulang-ulang kali merasa telah dilecehkan.

Ia menjelaskan bila fraksi partai Golkar masih ada, pimpinan DPRD Kabupaten OI merupakan kader partai Golkar.

"Bukan itu saja tidak digubris sama sekali. Benar kami mengakui keberadaan fraksi partai Golkar di-DPRD OI sangat telah dilecehkan," ujar Iqbal.

Ia menambahkan, tidak hanya itu, mengingat pada paripurna sebelumnya juga kami meminta kepada Bupati OI agar menggunakan dana tanggap darurat untuk perbaikan infrastruktur jalan, seolah-olah semuanya tidak ada dimata Bupati," ujar Iqbal.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved