Pilkada Serentak 2018
Pilkada Kota Palembang 99 Persen Data Masuk, Harno Finda Unggul Hitung Cepat Versi Indikator
Petahana berhasil mengungguli jauh dengan 47,27 persen disusul oleh pesaingnya Paslon nomor 2 Sarimuda-Abdul Rozak dengan 36,96 persen.
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Candra Okta Della
Laporan wartawan Sripoku.com Rangga Erfizal
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Hasil penghitungan cepat (Quick Count) yang dilakukan oleh lembaga survei, Indikator Politik Indonesia dalam pemilihan walikota Palembang periode 2018-2023, memenangkan Paslon petahana dengan jumlah perolehan suara 47,27 persen.
Dengan menggunakan metode Kombinasi Stratified-Cluster Random Sampling, Indikator politik Indonesia mengambil data dari TPS yang tersebar di wilayah Palembang, Kamis (28/6).
Suara yang masuk sejauh ini didapat dari 200 TPS yang menjadi sampel dalam penghitungan cepat. Semua sampel TPS tersebar di 6 Dapil Kota atau 20 kecamatan yang berada di Kota Palembang.
Petahana berhasil mengungguli jauh dengan 47,27 persen disusul oleh pesaingnya Paslon nomor 2 Sarimuda-Abdul Rozak dengan 36,96 persen.
Ditempat ketiga Paslon urut 4 memperoleh peraihan suara sebanyak 11,74 persen suara.
Dan terakhir oleh Paslon Independen yang hanya memperoleh kisaran 4,03 persen.

Sarimuda Sabar Tunggu Real Count KPU
Pasangan nomor urut dua Sarimuda-Abdul Rozak mengaku masih menunggu hasil Real Count dalam Pilwalkot Palembang yang akan ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dari data dilapangan relawan pasangan nomor urut dua mengaku masih mengungguli pasangan lainnya, dibeberapa kecamatan.
“Saat ini kita sudah unggul dalam perhitungan, ini fakta dan data yang didapatkan dilapangan, Relawan dan Tim Advokasi kami masih bekerja di lapangan untuk mengecek kondisi saat ini,” ungkap Sarimuda saat konfrensi pers dikediamannya, Rabu malam (27/6).
Untuk itu, Sarimuda meminta kepada seluruh pendukung dan rekan-rekan, relawan, serta saksi tetap bekerja dengan maksimal mengawal kotak suara hingga nantinya ditetapkan oleh KPU.

“Jadi hasil Quick Qount atau hitung cepat dari berbagai lembaga survei itu bukanlah patokan. Sekarang mending kita lihat real count saja dari KPU yang resmi. Jadi semua harus bersabar. Ingat 2013 silam saja kami sudah menang masih dicurangi,” ungkapnya.
Sementara itu, Edi Santana yang merupakan bagian timses Paslon Sadar juga mengungkapkan hal yang sama. Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang menunggu hasil penghitungan real count.
"Saya mengharapkan masyarakat Palembang untuk tenang, ini belum final baik itu real count ataupun perhitungan resmi dari KPU. Jangan percaya hasil yang simpang siur. Untuk real count masih banyak C1 yang belum kami dapatkan. Jadi jangan sampai dibiarkan, tim relawan bekerja keras jangan sampai terjadi kecurangan di Pilkada Kota Palembang yang terstruktur masif," tutupnya.