Berita Palembang

Tahun 2020 Palembang Diprediksi 'Gridlocked', Transportasi Massal Jadi Prioritas

Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin saat ini tengah merancang dan menyiapkan sistem moda transportasi yang terintegrasi

Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Reigan Riangga
SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL
Alex Noerdin bersama Pemda Sumatera Selatan sedang merancang integritas moda transportasi di Palembang. 

Laporan wartawan Sripoku.com Rangga Erfizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin saat ini tengah merancang dan menyiapkan sistem moda transportasi yang terintegrasi baik air, udara dan darat.

Hal ini lantaran, kondisi arus lalu lintas Kota Palembang sangatlah padat. Sehingga, membuat kemacetan kerap terjadi di jalan-jalan protokol hingga kawasan padat penduduk.

Bahkan jembatan yang menjadi ikon Kota Palembang sekaligus penghubung wilayah Ulu dan Ilir Palembang pun kerap mempertontonkan kemacetan di jam-jam tertentu.

"Pemda saat ini tengah menyiapkan pengintegrasian moda transportasi. Mengingat Kota Palembang memiliki moda angkutan massal terlengkap di Indonesia baik air, jalan darat, maupun udara," ujarnya, Minggu (24/6/2018).

Keinginan ini bukan tanpa perhitungan. Alex Noerdin memprediksi pada tahun 2020, lalu lintas jalan di Kota Palembang berpotensi gridlocked (macet total) jika hanya mengandalkan jalur darat saja.

Baca: Antisipasi Motor Melintas Usai Dikeramik, Pedestrian Ampera Bakal Dipasang Besi Pembatas

"Berdasarkan studi Kota Palembang tahun 2020 lalu lintasnya berpotensi terkunci alias macet total, mobil baru keluar garasi sudah tidak bisa bergerak lagi, saking macetnya, kalau pemerintah tidak siap dari sekarang hal itu bisa jadi kenyataan," beber Alex Noerdin. 

Keinginan Pemda untuk mengatasi mimpi buruk Palembang pada tahun 2020 tersebut coba direalisasikan dengan membangun moda transportasi masal seperti LRT (Light Rail Transit) dan berbagai akses tambahan seperti jembatan, fly over dan menambah kuantitas transmusi.

Pengkombinasian semua moda transportasi massal termasuk angkutan daring menjadi penyokong untuk mendorong masyarakat menggunakan LRT dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Alex Noerdin menuturkan, saat ini, LRT belum sepenuhnya rampung, masih ada beberapa penyelesaian jalur yang terus dikebut sampai semua ruas tersatu melayani semua rute sepanjang 23,4 Kilometer.

Baca: Bank Sumsel Babel Bukukan Transaksi Libur Lebaran Senilai Rp 430,8 Miliar

"Sekarang ini baru satu ruas untuk rute bandara - Jakabaring dari total tiga ruas, kontraktor terus kebut pengerjaanya, tetapi tanggal 15 juli nanti saat diresmikan masyarakat sudah bisa menikmatinya," ujar Alex.

Dia menjelaskan, pengadaan LRT sudah melalui studi dan perencanaan yang matang di semua aspek, sehingga tidak perlu lagi ada kekhawatiran apalagi kecurigaan jika LRT hanya proyek mercusuar atau ajang eksistensi kemewahan belaka.

"Jadi kalau ada yang mengatakan LRT proyek mercusuar, itu sangat keliru dan salah, ini proyek antisipasi 2020 yang manfaatnya untuk masyarakat, lagipula pembiayaan membangunnya murah, pembebasan lahan juga tidak rumit, teknologinya paling tercanggih dan sudah sesuai dengan jumlah penduduk Kota Palembang yakni 1,2 Juta jiwa," ujar Alex Noerdin. 

Baca: Perseteruan di Bangku Cadangan, Jerman Sampaikan Maaf Pakai Bahasa Swedia

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved