Tidak Hanya Inggris, Dua Negara Ini Juga Menangis Ketika Mohamed Salah Cedera
Salah juga menangis dan mengeluarkan air mata, sebelum mamasuki tunel ruang ganti stadion Olympicos, Keiv, Rumania
SRIPOKU.COM -- Striker Liverpool Mohamad Salah (25), meringis dan menangis saat meninggalkan laga Final Piala Champion, Keiv, Ukraina, di menit ke-30, Mnggu (27/5/2018) pagi.
Meringis sebab bahu kirinya terkilir setelah dipiting halus oleh kapten sekaligus bek pertahanan Real Madrid, Sergio Ramos di menit ke-27 laga Final Piala Champion 2018.
Salah masih sempat bermain tiga menit, setelah insiden di luar kotak penalti, setelah akhirnya tumbang dan dinyatakan tak bisa melanjutkan laga di menit ke-31 babak pertama.
Salah juga menangis dan mengeluarkan air mata, sebelum mamasuki tunel ruang ganti stadion Olympicos, Keiv, Rumania, menyusul tak bisanya dia ikut membela tim yang baru 10 bulan dia bela di Liga Priemer Inggris musim 2017/2018.
The Guardian, surat kabar Inggris, satu jam pasca-insiden di menit ke-30 di Stadium Olympic, Keiv, melaporkan, Salah kemungkinan besar tak akan bermain di babak penyisihan Piala Dunia, yang mulai bergulir, Minggu (16/6/2018) mendatang.
Lantas bagaimana kondisi Kota Mesir, kampung kelahiran Moh Salah saat insiden itu?
Jurnalis bola BBC Sportworld, dari Al Qahirah, Marwan Ahmed, 40 menit pascainsiden melaporkan untuk Sportsworld BBC World Service, dengan kalimat “Mesir Juga Menangis.”
Gestur Ronaldo menunjukkan dukungan moral untuk Mohamed Salah (instagram/ btsport)
Situs www.football88.com, yang melaporkan secara Live laga final ini, menulis, insiden di menit ke-26 dan 30 itu menjadi mimpi buruk bagi Mesir dan Timur Tengah.
“Tidak ada kata-kata untuk menggambarkannya. Ada satu menit keheningan setelah kami melihat Salah turun dan kemudian ketika dia turun kedua kalinya, kami tahu itu tidak baik dan dia akan meninggalkan lapangan,” tulisnya seperti dilansir BBC Worldsport.
Marwan melanjutkan, “Tidak ada satupun orang Mesir yang ingin melihat insiden itu. Kami tidak pernah memiliki sosok satu orang Mesir pun di final Liga Champions. Dan saat kebanggaan itu, datang umurnya hanya 30 menit. Ini sangat menyedihkan.”
Marwan dalam laporan live-nya juga menggambarkan, Mesir yang dalam suasana Ramadan terus berdoa agar Moh Salah tetap bisa memperkuat Mesir di Final Piala Dunia. Namun harapan itu, sepertinya juga akan pupus.
Striker Liverpool, Mohamed Salah (kanan), kehilangan keseimbangan saat dijaga ketat oleh bek Real Madrid, Sergio Ramos, dalam laga final Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina pada 26 Mei 2018. (GENYA SAVILOV / AFP)
“Saya harap itu tidak akan memengaruhi peluang Piala Dunia-nya. Dia adalah pemain terhebat dalam sejarah Mesir, kami belum mencapai Piala Dunia selama 28 tahun dan kami terlalu dekat untuk mewujudkan semua impian kami,” tulis Marwan.