Berita Palembang

Kisah Sukses Pria Asal Muaraenim, 32 Tahun Mengabdi di Bisnis Pertanian, Begini Nasibnya Sekarang!

LAHIR dan besar dari keluarga yang memiliki bisnis kopi di wilayah Muara Enim, sedikit banyak memengaruhi jiwa bisnis

Penulis: Jati Purwanti | Editor: pairat
KOLASE SRIPOKU.COM/ISTIMEWA/JATI PURWANTI
General Manager Commercial PT Pinago Utama Edwin Wijaya Kowi, MBA bersama keluarga. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Lahir dan besar dari keluarga yang memiliki bisnis kopi di wilayah Muaraenim, sedikit banyak memengaruhi jiwa bisnis pria bernama lengkap Edwin Wijaya Kowi.

Ia yang kini menjabat posisi general manager commercial di PT Pinago Utama yang bergerak di bidang pestisida organik ini mengaku mewarisi keterampilan bisnis dari orang tuanya.

"Dari kecil sampai SMA di Muaraenim sebagian besar waktu selain untuk menuntut ilmu juga digunakan membantu bisnis orang tua. Saya terbiasa menggiling kopi, mengemas kopi, dan segala hal yang berhubungan dengan bisnis kopi. Jiwa bisnis yang menurun dari orangtua" katanya kepada Sripo.com, Kamis lalu (24/05/2018).

Ia pun menuturkan jika sempat diarahkan menjadi seorang dokter oleh beberapa guru dan teman-teman di SMA mengingat saat itu ia adalah lulusan terbaik.

Baca:

Jelang Final Champion 2018, Ini Deretan Wags Real Madrid Vs Liverpool, Cantikan Mana Awas Lemes!

Bank Indonesia Sumsel Siapkan 8.1 Triliun Uang Pecahan Kecil

"Namun orang tua saat itu tidak memiliki cukup uang karena saya memiliki delapan saudara. Juga orangtua saya memiliki pengalaman pahit tidak mampu melanjutkan biaya pendidikan saudara-saudara yang saat itu berkuliah di luar negeri, di Belgia, saat itu terkendala biaya. Jadi, saya diarahkan berkuliah di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya," terangnya.

Jalan panjang ditempuhnya hingga bisa menempati jabatan bergengsi tersebut. Lebih dari seperempat abad dilakoninya di berbagai bisnis pertanian. Berbagai perusahaan nasional hingga asing pun pernah menjadi tempatnya meniti karir bisnis pertanian.

"Sejak lulus Strata satu di Fakultas Pertanian Unsri pada 1986 saya kemudian mengikuti pelatihan di Seameo Biotrop Bogor. Selanjutnya bekerja di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang pertanian," ujar pria kelahiran 5 April 1954.

Tak hanya itu, pria yang memiliki tiga putra ini juga pernah mengabdikan diri sebagai staf pengajar di almamaternya.

"Meskipun studi master saya saat itu tidak linier karena saya bergelar MBA. Namun ketika ada kesempatan menjadi dosen saya berpikir tidak ada salahnya saya membagikan ilmu yang dimiliki untuk masyarakat luas. Tujuannya supaya bisa membantu mengembangkan pertanian di Indonesia yang terkenal sebagai negara agraris," terangnya.

Menjadi bagian promosi di PT Pinago Utama jalan karirnya pun tak mulus-mulus saja dalam mengenalkan produk pupuk organik di kalangan masyarakat.

Hal ini disebabkan masyarakat petani masih memiliki pola pikir bahwa produk organik memiliki harga yang cukup mahal dan tidak seefektif pupuk kimia.

Namun ia tak langsung menyerah begitu saja. Bersama rekan-rekan satu timnya ia menggenjot terus performa bisnis. Ia pun tak kenal lelah meyakinkan kembali petani dan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

Tak jarang ia pun menjemput bola ke beberapa daerah yang fokus ke sektor pertanian. Usahanya berbuah manis, saat ini produk pupuk organik, Improbio, sudah banyak digunakan di lahan pertanian di wilayah Banyuasin dan Musirawas.

Untuk perkebunan sawit dan Karet juga di berbagai daerah seperti Muara Enim dan Lahat. "Di awal-awal saya bergabung dengan tim marketing PT Pinago Utama, dalam waktu enam bulan produk pupuk organik, Improbio ini, saya belum mendapatkan satu pun konsumen/pasar.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved