Berita Palembang
Cegah Kebakaran Hutan Anggota GAPKI Sumsel Gelar Dialog Interaktif
Demi mencegah kebakaran tersebut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumatera Selatan mengadakan acara dialog interaktif.
Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kebakaran hutan dan lahan menjadi momok yang menakutkan bagi semua perusahaan perkebunan sawit.
Demi mencegah kebakaran tersebut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumatera Selatan mengadakan acara dialog interaktif dengan para anggotanya di Ballroom Hotel Aston Palembang. Jumat (25/5).
Demi menjaga kesehatan masyarakat dan keberlangsungan perhelatan olahraga terbesar se Asia yaitu Asian Games 2018, dengan tema kesiapsiagaan dan antisipasi kebakaran lahan perusahaan anggota GAPKI Sumsel menjelang Asian Games 2018.
Dialog interaktif yang mengartikan bahwa GAPKI Sumsel akan mencegah kebakaran hutan dan lahan seperti 2015, apalagi menjelang asian games, dan berharap masalah asap tidak menganggu acara tersebut.

Harry Hartanto, Ketua GAPKI Sumsel berharap masalah asap tidak menganggu Asian Games karena susah untuk mendapatkannya, dan fokus hari ini bagaimana menangulangi kebakaran.
"Ada 206 orang yang mendapatkan pengarahan pelatihan langsung dari BPBD Sumsel dan Korem, ke 206 orang itu adalah anggota kita,"jelasnya saat diwawancarai di sela acara.
Lanjutnya lagi, saat ini masalah kelapa sawit tetap mendapat ganguan, kita sadar karena politik perdagangan, pihak luar tidak mau Indonesia kuat dalam sisi ekonomi karena produksi kelapa sawit sangat menonjol untuk devisa negara selama dua tahun ini.
"Dari kelapa sawit kesejahteraan rakyat naik, dan masih ada yang menganggap kelapa sawit adalah bencana alam, terlepas dari itu produksi kelapa sawit setiap tahunnya naik,"ujarnya.

Lebih jauh Harry mengatakan, sejatinya perusahaan sawit ini tidaklah mungkin melakukan pembakaran kebunnya.
Pasalnya, jika kebun sawit terbakar maka kerugian yang akan diperoleh sangatlah besar.
"Satu hektar itu kerugiannya bisa mencapai Rp 100 juta, kalau berhektar-hekter hitung saja. Untuk itulah, kami berusaha menjaga agar tidak terjadi kebakaran lahan," katanya.
Selain pelatihan, untuk menanggulangi masalah kebakaran ini, perusahan sawit juga harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana, seperti pompa air, perlengkapan personil, alat angkut, tengki air, dan menara pantau.
Hal itu harus dilengkapi, jika perusahaan sawit ingin bergabung dengan Gapki. (mg4)