Ramadan 2018
Mana yang Harus Dilakukan Lebih Dulu oleh Suami Istri, Mandi Junub atau Makan Sahur ?
Di bulan yang suci ini, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan puasa sebagaimana umat-umat terdahulu.
SRIPOKU.COM -- Bulan Ramadan telah tiba dan sepatutnya kita sambut dengan riang gembira.
Di bulan yang suci ini, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan puasa sebagaimana umat-umat terdahulu.
Konsepsi umum tentang puasa yang disepakati khalayak adalah menahan diri dari segala yang membatalkan sejak subuh hingga waktu berbuka puasa atau maghrib.
Apa saja yang membatalkan?
Banyak, mulai dari makan, minum, mengeluarkan mani (sperma) dengan sengaja hingga berhubungan badan (bahkan bagi suami-istri).
Kalau sudah malam atau bukan waktu puasa, makan, minum dan berhubungan bagi suami-istri boleh dilakukan.
Namun, ada juga yang bingung dan tidak tahu, setelah berhubungan antara suami-istri di bulan ramadan, apa yang harus dilakukan setelahnya agar tetap afdal puasanya.
===
Mandi Junub Dahulu Atau Sahur Terlebih Dahulu?

Dilansir dari NU Online, sebetulnya tidak ada aturan yang melarang untuk langsung santap sahur sebelum mandi junub.
Sebab hal tersebut bukan tergolong aktivitas yang dilarang bagi orang junub.
Sehingga tidak ada keharusan mana yang lebih didahulukan antara mandi junub terlebih dahulu atau langsung makan sahur.
Perlu diketahui, orang yang junub hanya dilarang melakukan 5 hal ini saja.
Yaitu solat, membaca Al-Quran, memegang dan membawa mushaf, thawaf, serta berdiam diri di masjid.
Aktivitas yang dilarang bagi orang junub sendiri, disampaikan oleh Syekh Al-Qadli Abu Syuja’ dalam Matn al-Taqrib sebagai berikut:
