Setahun Berlalu, Begini Kondisi Terbaru Rumah Mewah Dodi Triono Korban Pembunuhan di Pulomas
Rumah mewah milik arsitek, Dodi Triono, korban tewas dalam kasus perampok disertai pembunuhan di kawasan Pulomas Utara, Kayu Putih, Jakarta hingga
SRIPOKU.COM - Rumah mewah milik arsitek, Dodi Triono, korban tewas dalam kasus perampok disertai pembunuhan di kawasan Pulomas Utara, Kayu Putih, Jakarta hingga kini sepi peminat.
Padahal, peristiwa pembunuhan sadis yang menewaskan 6 orang ini sudah berlalu selama satu setengah tahun.
"Sudah hampir setahun belum laku terjual," ujar seorang petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya kepada TribunJakarta.com, Senin (7/5/2018).
Selain bertuliskan dijual, spanduk berwarna hitam tersebut juga bertuliskan 'Open House Minggu Jam 11.00 s/d 16.00' serta tertera nama dan nomor telepon penjual rumah tersebut.

Seorang pedagang, Asep yang berjualan tidak jauh dari rumah tersebut, memang hampir setiap pekan ada orang yang datang ke rumah tersebut.
"Hampir setiap Minggu memang suka ada yang dateng, tapi sepertinya bukan keluarga tapi orang yang mau jual rumah itu datang untuk bersih-bersih" ujar Asep, Senin (7/5/2018).
Lebih lanjut ia menerangkan, pada Minggu (6/5/2018) kemarin pihak penjual rumah tersebut datang untuk mengganti spanduk hitam yang sebelumnya sudah terpasang.
"Kemarin Minggu yang dateng juga ganti spanduk, spanduk yang lama sudah rusak jadi diganti yang baru," katanya.
Rumah berlantai dua ini sekilas memang terlihat masih dalam kondisi baik dan terawat meskipun sudah lebih dari setahun tidak ditempati.
Dinding di bagian luar terlihat tidak usang, pada bagian teras rumah pun tidak nampak ada tanaman liar yang tumbuh.
Lampu penerangan yang berada di bagian depan pun terlihat masih hidup menyala, dari empat lampu yang ada, hanya satu yang mati. Sedangkan tiga lainnya masih menyala.
Sebelumnya pada Selasa (27/12/2016), Dodi ditemukan pihak polisi sudah tak bernyawa usai disekap selama beberapa jam bersama 10 orang lainnya di dalam kamar mandi dengan hanya seluas 2,5 meter persegi.
Dodi yang merupakan pemenang proyek renovasi Stadion Gelora Bung Karno meninggal bersama dua putri dan dua pembantu serta seorang rekan putrinya tersebut, sementara 5 orang lainnya bisa diselamatkan.
Dari 4 pelaku pembunuhan sadis tersebut, satu diantaranya, yakni Ramlan Butar-butar tewas saat penyergapan, sementara tiga lainnya berhasil diamankan poleh pihak yang berwajib.
Dua dari tiga tersangka dijatuhi hukuman mati, yakni Ridwan Sitorus alias Ius Pane dan Erwin Situmorang, sementara satu lainnya, yakni Alfin Sinaga dihukum seumur hidup.(*)