Tak Ada Amalan Istimewa Tapi Rasulullah Sebut Pria Ini Penghuni Surga Sampai 3 Kali, Ini Rupanya
Sahabat Abdullah Ibn Amr Ibn Al-Ash mencoba membuntuti lelaki anshar yang disebut-sebut Rasulullah sebagai penghuni surga.
SRIPOKU.COM -- Sudah pernah nggak dengar kisah seorang sahabat Rasulullah yang divonis sebagai penghuni surga.
Dan setelah ditelusuri amalan-amalannya, ternyata tidak ada amalan istimewanya yang nampak, namun dia memiliki amalan hati.
Apakah amalannya sehingga dia divonis masuk syurga?? Simak kisahnya…
Anas Ibn Malik menceritakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al-Nasa’i, tentang orang yang disebut-sebut sebagai penghuni surga.

Diceritakan oleh Anas, “Suatu hari kami bersama para sahabat yang lain duduk dalam satu majlis bersama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Di tengah-tengah memberi wejangan beliau berkata, “Sebentar lagi akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni surga”.
Tak lama berselang, tiba-tiba muncul seorang lelaki anshar dengan janggut masih basah oleh air wudlu. Ia berjalan dengan tangan kiri menjinjing sandal”.
Keesokan harinya dalam kesempatan yang sama, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam kembali berkata begitu, “Akan datang seorang lelaki penghuni surga”.
Tak lama kemudian lelaki itu kembali muncul.
Dalam kesempatan yang lain, untuk ketiga kalinya Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam mengatakan hal yang sama.
Demi menghapus rasa penasaran, sahabat Abdullah Ibn Amr Ibn Al-Ash mencoba membuntuti lelaki anshar yang disebut-sebut Rasulullah sebagai penghuni surga.
Abdullah Ibnu Amr berhenti sejenak sambil berpikir mencari alasan yang tepat untuk dapat menyelidiki orang itu.

Setelah menemukan alasan yang tepat, ia menghentikan langkah lelaki itu dan berkata,
“Wahai kawan, dapatkah kamu memberi pertolongan? aku bertengkar dengan ayahku dan berjanji tidak akan menemuinya selama tiga hari. Maukah kamu memberi tumpangan selama tiga hari itu?” pinta Abdullah Ibn Amr.
Setelah diperbolehkan, Abdullah Ibn Amr mengikuti lelaki itu menuju rumahnya dan bermalam di rumah itu selama 3 hari.
Tujuan Abdullah Ibn Amr bermalam tidak lain agar ia dapat melihat apa gerangan ibadah yang dilakukan orang itu hingga Rasulullah menyebutnya sebagai penghuni surga.