18 Tewas 41 Cedera. Antisipasi Ledakan Sumur di Aceh, Petro Muba Take Over Sumur Rakyat
Plt Bupati Muba Beni Hernedi menyatakan prihatin dengan peristiwa meledaknya sumur minyak di Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak,
SRIPOKU.COM , PALEMBANG - Plt Bupati Muba Beni Hernedi menyatakan prihatin dengan peristiwa meledaknya sumur minyak di Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Ia berharap musibah itu tak terjadi di Muba.
Berita Lainnya: Detik-detik Sumur Minyak Meledak di Aceh Timur Tewaskan 10 Orang
"Kita turut prihatin terkait ledakan tersebut, di Muba sendiri tidak kita pungkiri sering terjadi kejadian serupa. Hal ini menjadi pelajaran dan contoh untuk kita agar menjadi atensi dan berhati-hati,"ungkap Beni, Rabu (25/4) malam.
Lanjutnya, Pemkab Muba mengusahakan yang terbaik untuk semua pihak. Beni sadar, rendahnya tingkat ekonomi masyarakat saat ini menyebabkan pihak-pihak tertentu memanfaatkan sumur yang ada untuk dijadikan lahan pekerjaan. Saat ini BUMD yakni Petro Muba telah berupaya memberikan yang terbaik dengan menampung minyak milik masyarakat, solusinya tidak ada selain safety dalam melakukan pekerjaan apalagi hal tersebut menyangkut degan api.
"Masyarakat juga harus mengerti dampak negatif seperti kerusakan lingkungan wajib kita perhatikan,sehingga bencana-bencana lain seperti peledakan dan kebakaran bisa kita minimalisir," katanya.
Salah satu sumur minyak yang dikuasai warga secara tradisional di Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur meledak pada Rabu (25/4) sekitar pukul 01.30 WIB.
Anggota DPRD asal Aceh Timur, Iskandar Usman Al Farlaky kepada Serambinews.com, Rabu (25/4) menyatakan, dari informasi yang diterimanya, salah satu sumur minyak warga menyemburkan minyak setinggi pohon kelapa pada Selasa (24/4) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Minyak lalu merembes kemana-mana yang memancing puluhan warga untuk meleles (mengambil minyak) serta menyita perhatian warga untuk menonton langsung peristiwa ini," katanya.
Iskandar menyatakan, kemudian ledakan baru terjadi sekitar pukul 1.30 WIB setelah tersulut api yang belum diketahui muasalnya.
Sumur minyak yang diolah secara tradisional terletak di Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Dari ledakan itu, 18 warga yang berada di lokasi meninggal, 41 cedara dan lima rumah terbakar dengan rincian tiga rumah terbakar habis dan dua rusak berat.
Saat ini semua korban sudah evakuasi ke rumah sakit terdekat seperti di Puskesmas Ranto Peureulak, RS Sulthan Alaidinsyah Peureulak, RS Graha Bunda Idi, RS Zubir Mahmud Idi, dan RSU Langsa.
"Ada juga yang sudah dievakuasi ke Medan dan Banda Aceh. Semoga musibah ini cepat teratasi. Mari semua kita begerak untuk memberi akses pertolongan kepada para korban," kata putra asli Ranto Peureulak ini.
Hujan Deras
Hujan deras yang mengguyur selama 20 menit tak mampu memadamkan kobaran api di lubang pengeboran minyak tradisional di Dusun Bhakti, Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Seperti diberitakan, sumur minyak di Dusun Bhakti itu meledak dan menyebabkan kebakaran di sekelilingnya, Rabu (25/4) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.