Komunitas Masyarakat Peduli Sungai dan Banjir Diseleksi, Pjs Walikota Palembang Berikan Hadiah
Komunitas masyarakat Peduli Sungai dan Banjir, Sapta Marga kembali menjadi pemenang pada tahun 2017.
Penulis: Siti Olisa | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Untuk menjaga kebersihan Kota Palembang, Pemerintah Kota Palembang mempunyai 18 Komunitas Masyarakat Peduli Sungai dan Banjir.
Untuk memberikan semangat agar komunitas ini konsisten dengan kepeduliannya terhadap sungai dan banjir, Pemkot Palembang menyeleksi komunitas terbaik untuk mewakili Kota Palembang di tingkat nasional.
Kepala Dinas PU-PR Kota Palembang, Ahmad Bastari, usai kegiatan kompetisi komunitas peduli sungai dan banjir (KPSB) di Hotel S-One Palembang, Kamis (29/3) mengatakan komunitas yang paling aktif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kepeduliannya terhadap sungai dan banjir.
"Dari 18 pemenang, kami sudah mendapatkan 6 besar pemenang. Dimana, untuk tiga besar pemenang akan mendapat mesin pencacah dan pemenang pertama akan mewakili kota Palembang pada tingkat provinsi dan nasional," ujarnya.
Sejauh ini, terang Bastari, komunitas masyarakat peduli banjir Kota Palembang terus memberikan prestasi dan dampak positif bagi kebersihan Palembang.
Pada tahun 2017 di tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), komunitas peduli banjir Kota Palembang mewakili Sumsel untuk tingkat nasional dan masuk peringkat 8 besar.
"Kita berharap tahun ini dengan suport penuh dari Walikota, Komunitas Peduli Sungai dan Banjir Kota Palembang dapat menjadi pemenang pada kompetisi tingkat nasional yang diadakan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera)," ujarnya.
Adapun dari berbagai penilaian, Komunitas masyarakat Peduli Sungai dan Banjir, Sapta Marga kembali menjadi pemenang pada tahun 2017.
Sementara itu, (Pjs) Walikota Palembang, Akhmad Najib mengatakan, apa yang dibentuk Pemkot Palembang melalui Dinas PU-PR ini, menjadi langkah positif dalam menumbuhkembangkan peran dari masyarakat dalam menjaga lingkungan.
"Selain melaksanakan program gotong royong, komunitas masyarakat peduli sungai dan banjir adalah bagian penting dalam mensukseskan program yang digalakkan sejak 2014 lalu tersebut. Untuk itu, saya berharap ini akan menjadi langkah penting dalam menciptakan Palembang bebas dari sampah," ujarnya.
Najib menyampaikan, pembangunan sebuah kota membutuhkan sikap masyarakat yang bertanggung jawab.
Dimana, aktif dalam menjaga apa yang dilaksanakan pemerintah. Karena sebelumnya yang kita ketahui, persoalan sungai di Palembang terjadi karena ada banyak sampah, yang membuat titik genangan air bertambah.
"Jika semua masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, maka sungai kita akan kembali bersih dan banjir tidak akan terjadi. Untuk tahun ini saya meminta agar pemenang pertama dapat menjadi juara pertama di tingkat nasional nanti," ujarnya.(cr5)
