Siapkan Diri. . . Pendaftaran Beasiswa ke Belanda yang Sudah Dibuka!

Awal tahun merupakan waktu yang tepat bagi calon mahasiswa untuk melamar aplikasi beasiswa ke Luar Negeri, terutama Belanda.

Editor: Bedjo

SRIPOKU.COM - Awal tahun merupakan waktu yang tepat bagi calon mahasiswa untuk melamar aplikasi beasiswa ke Luar Negeri, terutama Belanda. Ada beberapa pendaftaran beasiswa yang sudah dibuka, misalnya Studeren in Nederland (StuNed) dan Orange Tulip Scholarship.

Berita Lainnya:  Inilah 23 Perguruan Tinggi Yang Memberi Beasiswa Bagi Penghafal Alquran

StuNed merupakan beasiswa yang terhitung favorit bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi S-2 ke Belanda. Alasannya, StuNed merupakan beasiswa penuh (full scholarship) yang menanggung biaya kuliah, biaya hidup, dan juga ongkos perjalanan.

Selain itu, beasiswa StuNed juga terbuka untuk fresh graduate. Salah satu syarat pendaftarannya adalah pelamar sudah harus memiliki surat penerimaan atau Letter of Acceptance (LoA) dari universitas pilihannya.

Bagi peminat yang hendak melamar sebaiknya segera menyiapkannya karena pendaftaran aplikasi untuk StuNed akan ditutup 15 Maret 2018 nanti. Untuk itu, informasi lengkapnya dapat dilihat melalui laman www.nesoindonesia.or.id/beasiswa/stuned.

Program StuNed merupakan beasiswa bilateral telah berlangsung sejak 2000 dan menghasilkan lebih dari 4.000 alumni dari berbagai bidang studi. Jika lolos, penerima beasiswa dapat langsung memulai kuliahnya di Belanda pada September 2018.

Sementara itu, beasiswa lainnya ada Orange Tulip Scholarship. Calon mahasiswa tak perlu sampai memiliki LoA dulu untuk mendaftar beasiswa ini.

Berbagai ketentuan, skema, dan persyaratan beasiswa pada tiap program maupun institusi tak selalu sama. Karenanya, mahasiswa perlu cermat untuk melihatnya mulai dari laman www.nesoindonesia.or.id/beasiswa/orange-tulip-scholarship. Pendaftaran beasiswa Orange Tulip Scholarship berakhir pada 1 Februari 2018.

Tips penting saat melamar
Pemberi beasiswa tentu memiliki persyaratan dan kriteria tertentu untuk calon pelajar yang akan mendapat beasiswa. Selain Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), surat rekomendasi, dan skor IELTS, motivation letter yang dibuat pelamar beasiswa juga hal yang tak kalah penting.

Koordinator tim beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono, mengatakan bahwa motivasi seseorang ingin melanjutkan studi ke luar negeri merupakan hal paling penting dalam memberikan beasiswa.

"Motivasi tersebut harus tergambarkan dengan jelas melalui motivation letter dan memberikan alasan pada pemberi beasiswa kenapa Anda layak menerima beasiswa itu," ujar Indy dalam presentasinya di Holland Scholarship Day di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, Sabtu, (20/01/2018).

Untuk itu, lanjut Indy, membuat motivation letter tidak bisa ditulis hanya sekali dan butuh berkonsultasi dengan orang lain, misalnya dosen.

Menurut dia, pelamar harus dapat mengartikulasikan potret dirinya dengan baik pada surat motivasi dan alasannya mau memilih jurusan tersebut.

"Jadi, kurang tepat alasannya jika ingin lanjut S-2 kalau hanya karena IPK tinggi, dari universitas ternama, atau sekadar lebih ingin mendalami jurusan yang sudah ditempuh saat S1," tambah Indy.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved