Jadi Juara Asian Got Talent. Siapa Sangka, Ini Mantra Jawa yang Diamalkan The Scared Riana
Tampilan Riadan di Grand Final membuat Anggun, David Foster, dan Jay Park terpukau saat membaca penggalan mantra berbau mistis ini.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM - Beberapa hari lalu, kemenangan Riana atau biasa diapanggil Tha Scared Riana di Asia's Got Talent musim ke-2 sontak membuat banyak orang kagum.
Ia yang selalu terlihat misterius dengan diam.
Berperan sebagai hantu, Riana jelas membuat orang bergidik takut disetiap aksinya.
Hal itu didukung dengan konsistensi Riana yang kuat menjaga karakternya.
Dalam jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2017), dilansir dari Tribunnews, Bow Vernon, manajer The Sacred Riana mengungkap beberapa hal yang membuat Riana menjadi juara.

Aksi Riana selama 10 minggu, dan mengalahkan 15 kontestan dari berbagai negara di Asia.
Ilusionis asal Indonesia itu berhasil memenangkan ajang pencarian bakat ini.
The Sacred Riana, seorang ilisionis yang sangat sedikit berbicara dan selalu konsisten dengan karakternya, baik saat di luar panggung, tampil untuk mengikuti para juri, khususnya Anggun dalam setiap penampilannya.
Pada babak Grand Final, The Sacred Riana membuat tato bintang yang secara tiba-tiba muncul di tangan superstar tersebut, sebelum ia menghilang dalam sebuah kotak kecil hingga muncul kembali, beberapa saat kemudian di belakang Anggun, yang membuat Anggun terkejut.
Asia's Got Talent merupakan adaptasi ke-67 dari format 'Pencarian Bakat', mengikuti The Guiness World Record yang dibuat oleh Syco Entertaiment milik Simon Cowel, yang juga diproduksi bersama Fremantle Media.
Namun dibalik sikap misteriusnya itu. Ternyata ada mantra jawa yang sering dirapalkan riana.
Tampilan Riadan di Grand Final membuat Anggun, David Foster, dan Jay Park terpukau saat membaca penggalan mantra berbau mistis ini.
Bukan tanpa alasan jika kalimat jawa Yen siro teko, wenehene tondo digunakan Riana.
"Sebelumnya (dalam penampilan Riana) itu kita pakai bahasa Latin. Di (aksi sulap) zombi kita pakai bahasa Latin. Ketika pakai bahasa latin, (terpikir) kenapa nggak bawa unsur bahasa Indonesia. Ya udah mendingan ide kreatif kita membangun unsur Indonesia. Bawa mantra Indonesia. Mantranya, rapel ketika kia bacakan ucapan untuk main jailangkung," kata Bow Vernon
Sebelum membuat meja yang terdapat papan Ouija melayang ke udara, Riana mengucap sebuah mantra.