Choirul Huda Meninggal

Terungkap, Sebelum Meninggal Choirul Huda Sempat Minta Perlengkapan Ini Untuk Tanding

"Saat pertandingan tadi, dia memang terlihat cukup tenang dan sedikit berbeda dari biasanya. Tadi juga tempat bertabrakan

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
TribunStyle/kolase
Tim Medis Rumah Sakit sempat berusaha memacu jantung Choirul Huda . 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Pesan dan permintaan terakhir Kiper Sriwijaya FC, Sandy Firmansyah turut mengucapkan duka cita dan berbela sungkawa atas berpulangnya, kiper Choirdul Huda saat membela Persela Lamongan melawan Semen Padang, Minggu (15/6).

Duka bagi teman dan rekan-rekan yang ditinggalkan memang mengambarkan sosok yang luar biasa.

Huda bagi Sandy merupakan kiper terbaik, panutan bagi kiper muda, dan senior.

Sosoknya seperti pemimpin di lapangan dan sangat loyal kepada satu klub yakni Persela Lamongan.
Sebagai sesama kiper, dia cukup mengenal dekat kiper kelahiran Lamongan 1979 itu.

"Saya kenal dekat dan dia sosok kiper terbaik yang dimiliki Indonesia. Kami keluarga besar Sriwijaya FC, mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya saudara kami, kakak kami Choirul Huda, semoga amal abadahnya diterima di sisi Allah SWT."

"Selamat jalan saudarku Choirul," ujar Sandy.

Hal serupa juga diucapkan kiper muda Laskar Wong Kito Teja Pakualam.

Selaku kiper muda, dia menilai sosok Chorul Huda memang panutan, Huda dia anggap mampu tampil baik, meski diusianya yang sudah tidak muda lagi karena sudah memasuki 38 tahun atau mendekati kepala empat.

"Kami dari Sriwijaya FC menguncapkan berduka cita dan semoga amal ibadahnya diterima disisinya. Sepakbola tanah air berduka karena kehilangan sosok panutan dan contoh bagi kiper-kiper muda," ujar
Teja.

Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri karena mengalami benturan atau tabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.

Menurut pihak RSUD dr Soegiri, Lamongan, yakni dr Zaki Mubarok, Huda meninggal akibat mengalami benturan.

"Choirul Huda disinyalir meninggal karena benturan di kepala dan leher," kata dr Zaki, Minggu (15/10/2017).

"Saat dibawa ke RSUD dr Soegir Lamongan, dia masih bernapas," ucapnya.

Kepada Kompas.com dan BolaSport.com di RSUD dr Soegiri, dr Zaki Mubarok, mengatakan, Choirul Huda mengalami hypoxia.

Hypoxia adalah keadaan saat jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen dengan penyebab banyak hal.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved