Serem! Besok Idul Adha Waspada Ini 4 Efek Samping Tubuh Akibat Terlalu Banyak Makan Daging

Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah menyatakan bahwa orang yang kebanyakan makan daging (daging sapi, ayam, unggas, ikan), setidaknya 30% mudah beris

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Konfrontasi
Daging impor. 

SRIPOKU.COM - Hari raya Idul Adha identik dengan adanya daging kurban yang otomatis menjadi santapan disetiap keluarga. 

Namun meski daging jadi menu favorit, tapi kita tetap harus hati-hati mengkonsumsinya. 

Jangan sampai karena keasyikan malah kita menyesal. 

Dilansir dari alosehat. Ternyata ada 4 efek samping bagi tubuh jika terlalu banyak makan daging. 

Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah menyatakan bahwa orang yang kebanyakan makan daging (daging sapi, ayam, unggas, ikan), setidaknya 30% mudah berisiko terkena kanker.

Daging memang santapan yang enak dan mengenyangkan di perut.

Tapi makan daging berlebih juga dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. 

Pada dasarnya, daging tidak memiliki serat dan nutrisi lain yang bisa melindungi tubuh secara keseluruhan.

Daging juga mengandung protein hewani, lemak jenuh, dan dalam beberapa kasus terdapat senyawa karsinogenik seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

Daging panggang madu.
Daging panggang madu. (Buku Resep)

Senyawa berbahaya tersebut, terbentuk selama pengolahan atau pemasakan daging. HCA contohnya, terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi.

Sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging, yang mana keduanya diyakini dapat meningkatkan risiko kanker.

Selain itu, kandungan lemak daging dapat  meningkatkan produksi hormon, sehingga meningkatkan risiko kanker terkait hormon seperti kanker payudara dan kanker prostat.

1. Napas bau

Tubuh yang kebanyakan makan daging artinya juga akan kelebihan kandungan protein. Kondisi ini akan mengacu pada kondisi ketosis, yang mana tubuh akan membakar lemak untuk dijadikan energi.

Memang berpotensi untuk menurunkan berat badan secara perlahan, tapi akan berdampak buruk untuk bau napas Anda.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved