Geger! Ini Video Detik-detik Satelit Telkom-1 Sebelum Hancur Berkeping-keping

Bahkan akibat kerusakan itu, mempengaruhi transaksi di beberapa Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank di Indonesia. Hari ini, tak disangka satelit Telko

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
TELKO.ID
Satelit Telkom. 

SRIPOKU.COM - Berapa hari terakhir satelit telkom memang dinyatakan dalam perbaikan karena usia yang sudah tua. 

Bahkan akibat kerusakan itu, mempengaruhi transaksi di beberapa Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank di Indonesia. 

Hari ini, tak disangka satelit Telkom-1 dikabarkan hancurk berkeping-keping. 

Video hancurnya satelit itupun viral di sosial media. 

Namun dilansir dari ArsTechnica mengatakan jika satelit Telkom-1 hancur ketika terpapar di orbit geostaioner. 

Mereka menyatakan,  ExoAnalytic menemukan jejak Telkom 1 lewat salah satu teleskop optik.

arstechnica/satelit Telkom-1 hancur
arstechnica/satelit Telkom-1 hancur ()

Data yang terkumpul kemudian mereka olah melalui algoritma dan hasilnya teleskop optik di Australia Timur menemukan Telkom 1 dalam keadaan hancur.

Dalam video itu memperlihatkan ada objek di angkasa diduga Telkom-1 mengalami ledakan dan melepaskan fragmennya. 

Orbit geostasioner disebut sudah seperti 'kuburan' bagi objek antariksa. Tak hanya bangkai satelit, di sana juga tempat ditemukannya puing objek antariksa lain.

Ternyata tak hanya satelit Telkom. Dalam dua bulan terakhir ada dua kejadian yang sama di orbit geostasioner. 

Padahal geostasioner, merupakan sebuah lokasi sekitar 36.000 km di atas planet di mana satelit dapat dengan mudah mempertahankan posisi mereka di atas titik tetap di Bumi.

Pada pagi hari tanggal 17 Juni, operator satelit Luksemburg berbasis SES kehilangan setidaknya sebagian kontrol terhadap satelit besar di ruang geostasioner. ExoAnalytic telah mengamati fragmen dari satelit AMC-9 juga.

 ExoAnalytic/satelit Telkom hancur
ExoAnalytic/satelit Telkom hancur ()

Perusahaan ini melacak sekitar 2.000 objek di orbit geostasioner, beberapa kecil seperti sekitar 20cm.

Dari jumlah tersebut, sekitar seperempat adalah satelit - gabungan antara aset militer, cuaca, dan komunikasi - dan sisanya adalah puing-puing.

Kejadian puing yang tidak terkendali di orbit geostasioner relatif jarang terjadi, walaupun ada kekhawatiran bahwa mereka mungkin akan semakin terbiasa dengan lebih banyak satelit di bidang real estat yang berharga ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved