Sering Shalat Berjamaah, Namun Kepalanya Jadi Keledai Di Akhirat. Ternyata Ini Penyebabnya
Shalat berjamaah sangat diwajibkan bagi setiap muslim terutama bagi laki-laki. Karena ibadah ini memiliki derajat yang tinggi dan pahala yang berlipat
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM-- Shalat berjamaah sangat diwajibkan bagi setiap muslim terutama bagi laki-laki.
Karena ibadah ini memiliki derajat yang tinggi dan pahala yang berlipat.
Seperti hadits Imam al-Bukhari ra berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibn Yusuf yang berkata: Telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari Abdullah ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: Shalat berjama’ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.
Baca: Masyaallah, Akibat Suka Kawin, Kakek Ini Alami Kejadian mengerikan di tanah Suci
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.”
Meski demikian, shalat berjamaah juga harus mengikuti berbagai ketentuan.

Dalam shalat berjamaah, terdiri dari imam dan beberapa makmum yang beada di balakangnya.
Imam yang memimpin shalat memiliki tanggung jawab yang besar karena menanggung seluruh aspek selama shalat berjamaah itu dilakukan.
Bagi makmun, diwajibkan mengikuti imam, artinya mengikuti gerakan imam, dan tidak boleh mendahului imam.
Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits:
"Sesungguhnya imam hanya untuk diikuti. Apabila ia bertakbir, maka bertakbirlah, dan janganlah kalian
bertakbir sampai ia bertakbir. Apabila ia rukuk maka rukuklah, dan jangan kalian rukuk sampai ia rukuk.
Apabila ia mengatakan "samiallahu liman hamidah", maka katakanlah "Rabbana walakal hamdu". Apabil ia sujud, maka sujudlah dan janganlah kalian sujud sampai ia sujud."
Dapat diambil kesimpulan dari hadits ini bahwa seorang makmum tidak diperbolehkan untuk bergerak dan mengerjakan sesuatu mendahului imam, walaupun ia sudah menghapal gerakan shalat itu.

Namun kenyataannya masih banyak makmum yang suka mendahului gerakan iman dan bacaan imam.
Entah karena ia lupa atau karena ia tidak mengetahui tentang tata cara menjadi makmum itu sendiri.
Rasulullah pun pernah mengalami hal demikian saat ia menjadi imam shalat berjamaah.

Lalu ketika selesai shalat, Rasulullah berkata: "Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahuluiku dengan rukuk, sujud, berdiri atau selesai."
"Tidakkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, maka akan Allah rumah kepalanya menjadi kepala himar (Keledai). (HR. Imam Muslim)
Maka sudah selayaknya jika kita menjadi makmum dalam shalat berjamaah harus mengikuti imam, dan tidak mendahului imam.