Akibat Dibully dan Diperkosa Bergilir, Siswa Ini Bunuh Diri. Ibu Korban Tuliskan Kisahnya

Isi Suratnya menyedihkan. Dalam surat menyedihkan itu diungkap pula betapa anak perempuannya yang cantik dan masih berusia 15 tahun secara sadis menda

Editor: Budi Darmawan
(Facebook Linda Trevan)
RIP: Cassidy Trevan. 

SRIPOKU.COM - Seorang ibu yang berduka menulis surat untuk pelaku bullying dan pemerkosa anaknya.

Isi Suratnya menyedihkan. Dalam surat menyedihkan itu diungkap pula betapa anak perempuannya yang cantik dan masih berusia 15 tahun secara sadis mendapatkan bully dan direnggut kehormatannya oleh dua orang anak muda.

Dua hal menyakitkan itu memicu putrinya untuk mengambil keputusan tragis. Bunuh diri. Linda Trevan menulis dengan berani. Suratnya penuh dengan kenyataan pahit.

Kenyataan yang hendak disembunyikan dan dilupakannya.

Namun, itu tidak dilakukan Linda. Dia ingin pengalaman yang dialami putrinya Cassidy Trevan tidak lagi dialami anak-anak lain.

 
Dikisahkan Linda, Cassidy saat itu masih berusia 13 tahun ketika mendapatkan bully dari teman-teman perempuan di sekolahnya.Bully yang dialami Cassidy sangat sadis.

Mulai mendapatkan tamparan, dikata-katai di media sosial, sampai pelakubullymelemparkan kulit pisang ke rumah mereka.

RIP: Cassidy Trevan. (Facebook Linda Trevan)
RIP: Cassidy Trevan. (Facebook Linda Trevan) ()

Dengan alasan itu, Cassidy menolak masuk sekolah salah satu SMA di Melbourne, Australia. Saat itu dia sudah semester dua di tahun ke tujuh. ”Cassidy akhirnya mau sekolah dua pekan kemudian,” kata Linda kepada media 9 News. Saat masuk, pelaku bully meminta maaf dan mengajak Cassidy untuk nonton festival musik.

 
Tetapi, tragedi kedua pun berawal. Alih-alih nonton musik, Cassidy dijebak oleh para pelaku bully untuk masuk sebuah rumah dan di sana dia diperkosa oleh dua anak lelaki.

”Ada dua anak lelaki dewasa yang tidak dikenal Cass. Dua teman perempuan Cass menanti saat Cass diperkosa oleh dua anak lelaki itu,” katanya. Hiks.. Tetapi, mereka tidak melakukan pelaporan ke polisi karena Cassidy terlalu takut untuk melapor.

Linda Trevan memeluk Cassidy. (Facebook Linda Trevan via The Sun)
Linda Trevan memeluk Cassidy. (Facebook Linda Trevan via The Sun) ()

Semua isi hati Linda pun dicurahkan dalam surat tersebut. Dia menulis. ”Saya harus melihat kesayangan saya menderita selama 22 bulan akibat setan-setan itu.

Dia takut kalian akan menemukannya dan menyiksanya kembali. Seorang dari kalian masih mem-bully-nya lewat telepon dan media sosial.

 
Bahkan, setelah apa yang sudah kalian lakukan kepadanya,” tulis Linda. Ditambahkan Linda, Cassidy menderita mimpi buruk, flash back kejadian itu, insomnia, kecemasan, serangan panik, PTSD, dan gangguan mental yang semakin memburuk.

Cassidy dan Linda memang bertemu dengan detektif dari Victoria Police’s Sexual Offence and Child Abuse Investigation Team (SOCIT) sebanyak 20 kali selama dua tahun.

Tetapi, karena Cassidy tidak pernah melayangkan tuntutan formal kepada kepolisian Dandenong, luar Melbourne, Victoria, Australia, maka kasusnya tidak pernah diusut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved